Puisi - Nyanyian Tukang Sapu

22.55

Puisi - Nyanyian Tukang Sapu


Puisi - Nyanyian Tukang Sapu
(Gambar: katanyasakti.wordpress.com)

Barisan kuda besi itu mulai merapat,
membawa jutaan angan para perantau,
mengejar pagi yang mulai pengap,
debu-debu "pembangunan" bercampur asap kendaraan,
melekat erat bersama nafas para "pejuang" keluarga...

Kulihat diseberang jalan sana,
seorang tukang sapu jalanan,
sedang menikmati paginya,
dengan secangkir kopi hangat...

Lalu ia pun bernyanyi,
setelah puas menghangatkan tubuhnya,
meski keringat sesekali masih menetes,
sebuah lukisan dari bulir-bulir kerja keras,
namun masih bisa menyaksikan keindahan kota...
Nyanyian tukang sapu terdengar kencang,
membuyarkan konsentrasi penunggang kuda besi,
seolah tak mau repot memikirkan kemacetan jalan-jalan kota Jakarta,
dan tak nampak tanda-tanda lelah atau pun kesusahan...

Ritme kerjanya yang teratur,
delapan jam sehari,
seringkali membuat para pria berdasi,
ataupun pemuda berseragam gagah membayangkan sebuah kalimat tanya:
"Ya Tuhan...ternyata hidup si tukang sapu itu lebih bahagia dari kita..."

Tukang sapu jalanan itu terus bernyanyi,
seraya menyatukan tumpukan dedaunan,
sampai tiba waktu tuk kembali kepada keluarga,
dan ia tampak sangat gembira...

[Jakarta; 08 Januari 2015; 20:07]
Previous
Next Post »
0 Komentar