Bunga Dari Surga – Sebuah Cerpen 7 Tahun Silam

10.25

Bunga Dari Surga – Sebuah Cerpen 7 Tahun Silam

Bunga dari surga terbayang dalam anganku malam itu. Lalu aku pun terkantuk dan berbaring aku dalam keikhlasan. Perlahan mataku terpejam, iringi lantunan kalimat dan doa-doa suci yang aku lafalkan.

Kemudian separuh jiwaku melayang, ringan seperti kapas. Kumohon izin pada makhluk-makhluk setia-Nya yang selalu patuh menjalankan perintah-Nya, yang selalu bertasbih baik siang maupun malam.

“Wahai makhluk yang selalu dalam Rahmat-Nya, jagalah tubuh tak berdaya itu!” pintaku sembari mengucapkan salam penghormatan. Bismillahirrahman nirrahiim….sekejap saja jiwaku melesat melewati langit-langit kamar, pohon kelapa, tower Indosat, dan semakin lama semakin jauh.

Bunga Dari Surga – Sebuah Cerpen 7 Tahun Silam
Bunga Dari Surga – Sebuah Cerpen 7 Tahun Silam

Atmosfer dan lapisan yang mengelilinginya membuat aku sedikit gemetar…tapi nikmat sesudahnya. Aku semakin cepat dan akhirnya sampailah aku pada suatu tempat yang tak pernah terlintas dalam hati dan tak pernah ada dalam pikiran manusia.

Tempat yang sangat sejuk dan indah, mengalahkan semua keindahan alam yang pernah aku lihat sebelumnya. Subhaanallah…inikah tempat yang dijanjikan dalam kitab suci itu?

Kududuk di tepi sungai yang jernih airnya, sejernih tatapan pertamaku saat memandang wajah ayu Ibunda. Sungai yang gemericiknya membuat setiap makhluk akan terlena dalam irama merdu bak simphoni semesta raya. Sungai yang harum nan wangi baunya.

Dua wanita cantik nan jelita datang dan mengucapkan salam, aku meneteskan air mata melihat kedatangan mereka, aku bagai berada dalam ujung keindahan. Kedua wanita itu memberikan sekuntum bunga yang Hemm…semerbak wangi dan berkilauan cahaya. Kilatan dan percikan energi dari bunga itu membuat keadaan di sekitarku terang benderang.

Setelah menggenggam bunga yang aku terima, ku berpamitan pada mereka: “Insya Allah aku akan kembali lagi kesini….” kataku. Dan kuniatkan untuk langsung pergi ke sebuah  rumah di dekat mushola. Sekejap saja ku telah sampai di tempat itu.

Tentang Gadis Permata Biru

Gadis permata biru itu sedang terlelap, cantik dan molek sekali dia. Gadis yang lembut hati lagi baik. Kemudian perlahan ku mendekat ke arah tempat tidurnya, dan segera kutancapkan bunga yang kubawa tepat di pusat hati gadis itu. Sesaat tubuhnya bergetar hebat, dari bibirnya terlontar kalimat takbir.

Suasana tegang beberapa saat…hatiku berdegup kencang, dan tiba-tiba tubuh gadis manis itu berkilauan, persis seperti yang aku lihat di tempat yang indah tadi. Cahaya itu membuat wajahnya semakin ayu sempurnakan aura kecantikan dirinya. Kemudian tersungging senyum manis dari bibir moleknya.

Wuzzzz….jiwaku tersedot oleh kekuatan besar, kuterhempas dan melayang tak beraturan…dan kuterbangun dengan nafas setengah ngos-ngosan. “Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin…” syukurku pada Dzat Yang Maha Mencipta, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

[Jakarta, Akhir Maret 2011]

Gambar : nitachristin.wordpress.com
Previous
Next Post »
0 Komentar