Berlian...
Gadis desa berparas kota,
lentik menarik bagai ujung daun bunga,
senyum lembutmu mengguncang sukma,
menepis resahku di sudut jendela....
Gadis desa berparas kota,
lentik menarik bagai ujung daun bunga,
senyum lembutmu mengguncang sukma,
menepis resahku di sudut jendela....
Berlian...
Hanya letih yang kini tersisa,
mengikis habis tonggak setia,
menuntun perih menjemput masanya....
Hanya letih yang kini tersisa,
mengikis habis tonggak setia,
menuntun perih menjemput masanya....
Berlian...
Kini aku mengaku pasrah,
kini aku merasa kalah,
mengurai angin yang melukis arah,
menepis embun yang tak pernah sumringah....
Kini aku mengaku pasrah,
kini aku merasa kalah,
mengurai angin yang melukis arah,
menepis embun yang tak pernah sumringah....
Berlian...
Sungguh,
Rindu ini tak dapat lagi kugenggam....
Sungguh,
Rindu ini tak dapat lagi kugenggam....
Baca Juga : PUISI - SALAM SENJA
Baca Juga : PUISI - NIKMATNYA SECANGKIR KOPI
Gambar: detik.com
Oh berlian...
BalasHapusKerinduanku ini bagai debu
Lembut, namun mampu menyelimuti kehidupanku.
Gkgkgkgk. Jualan selimut Sobat Nurhan Nahidl?
Hapusrindu memang tidak bisa digenggam secara nyata
BalasHapusnamun berlian, pastinya bisa kecuali hanya kiasan juga
Hehehe...saya "rindu" dengan berlian.
HapusOh,berlian ...
BalasHapusKenapa dirimu kejam tak menghiraukan kerinduan seorang Dody Purwanto ...
Kasiaan atuuuh ...
Ayok berlian, jangan kejam gitulah kau padanya
Hehehe...Berliannya "nikah" lagi sama pengusaha kaya.
Hapusistimewa... kang dody punya jiwa2 melankolis juga ternyata..
BalasHapustaarikkk bangg... jngan kasih kendor.. ^^
Ehemm...saya hanyalah orang yang suka mencintai dan ingin dicintai saja kok...hehehe. Terima kasih Sobat atas kunjungannya.
Hapuswah nihh kak doddy kayaknya ikutan galau bikin puisi kaya temen blogger kita nia tanaya yaa ahahahaa.. tapi keren loh mas doddy jarang2 seorang blogger bikin puisi yang menyentuh hati hehee
BalasHapusAlhamdulillah...sesuatu. Kan inspirasinya datang dari blognya teteh Vika toh? Hehehe...
HapusRindu kadang menyenangkan dan kadang juga menyakitkan, dan saya mengalami keduanya.
BalasHapusAsal jangan dicampur-adukkan Kang Nurul Iman, nanti bisa makin nggak karuan. Bukannya rindu tapi nanti malah "masuk angin"... :)
HapusPuisi galau yang indah nih Mas
BalasHapusGalau-galau gimana gitu mba Lina...hehehe
Hapus