Puisi - Rindu Yang Tak Tergenggam

22.17
Berlian...
Gadis desa berparas kota,
lentik menarik bagai ujung daun bunga,
senyum lembutmu mengguncang sukma,
menepis resahku di sudut jendela....

Berlian...
Hanya letih yang kini tersisa,
mengikis habis tonggak setia,
menuntun perih menjemput masanya....

Berlian...
Kini aku mengaku pasrah,
kini aku merasa kalah,
mengurai angin yang melukis arah,
menepis embun yang tak pernah sumringah....

Berlian...
Sungguh,
Rindu ini tak dapat lagi kugenggam....

Baca Juga : PUISI - SALAM SENJA

Gambar: detik.com
Previous
Next Post »

14 komentar

  1. Oh berlian...
    Kerinduanku ini bagai debu
    Lembut, namun mampu menyelimuti kehidupanku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gkgkgkgk. Jualan selimut Sobat Nurhan Nahidl?

      Hapus
  2. rindu memang tidak bisa digenggam secara nyata
    namun berlian, pastinya bisa kecuali hanya kiasan juga

    BalasHapus
  3. Oh,berlian ...
    Kenapa dirimu kejam tak menghiraukan kerinduan seorang Dody Purwanto ...

    Kasiaan atuuuh ...
    Ayok berlian, jangan kejam gitulah kau padanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...Berliannya "nikah" lagi sama pengusaha kaya.

      Hapus
  4. istimewa... kang dody punya jiwa2 melankolis juga ternyata..
    taarikkk bangg... jngan kasih kendor.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ehemm...saya hanyalah orang yang suka mencintai dan ingin dicintai saja kok...hehehe. Terima kasih Sobat atas kunjungannya.

      Hapus
  5. wah nihh kak doddy kayaknya ikutan galau bikin puisi kaya temen blogger kita nia tanaya yaa ahahahaa.. tapi keren loh mas doddy jarang2 seorang blogger bikin puisi yang menyentuh hati hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah...sesuatu. Kan inspirasinya datang dari blognya teteh Vika toh? Hehehe...

      Hapus
  6. Rindu kadang menyenangkan dan kadang juga menyakitkan, dan saya mengalami keduanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asal jangan dicampur-adukkan Kang Nurul Iman, nanti bisa makin nggak karuan. Bukannya rindu tapi nanti malah "masuk angin"... :)

      Hapus