Hindari 5 Kesalahan Dalam Mengelola Uang Anda

17.27

Tips Mengelola Uang Dengan Baik

Uang menjadi hal yang sangat krusial bagi manusia modern. Banyak orang berasumsi bahwa uang adalah sumber kebahagiaan utama. Jika memiliki uang maka hidupnya akan senang, dan jika tidak memiliki uang maka hidupnya sengsara.

Pendapat seperti ini tak selamanya benar, tetapi tak selamanya juga salah. Kalau kita berpijak pada pepatah yang pernah disampaikan oleh Albert Einstein. Bahwa hal-hal yang paling penting dalam hidup dan membuat kita bahagia tidak bisa "dibeli" dengan uang, maka uang bukanlah hal yang perlu dirisaukan.

Hindari 5 Kesalahan Dalam Mengelola Uang Anda
Hindari 5 Kesalahan Dalam Mengelola Uang Anda

Artinya bahwa dalam hidup ini bukanlah persoalan seberapa besar penghasilan yang kita peroleh. Namun, cara pandang kita, cara kita memperlakukan uang, cara kita mengelola uang itulah yang mesti diperhatikan dengan baik.

Ada berbagai indikator yang bisa digunakan untuk membuktikan bahwa seseorang sudah mampu mengelola uang yang dihasilkan dengan baik. Diantaranya adalah melalui sebuah pertanyaan: "Berapa banyak uang yang dapat kita tabung setiap bulannya?".

Seberapa Besar Uang Yang Bisa Anda Tabung?

Para pakar keuangan sebagian besar sepakat bahwa kemauan dan kemampuan menabung, menjadi tolak ukur yang menunjukkan bahwa seseorang sudah bisa mengelola uang dengan baik.

Intinya seberapapun jumlah penghasilan yang diperoleh, ia selalu bisa menyisihkan uangnya. Lebih bagus lagi seandainya kita bisa menyisihkan uang untuk keperluan investasi.

Contohnya seperti ini. Tuti saat pertama bekerja dengan gaji 800 ribu rupiah setiap bulan, ia bisa menabung 50 ribu rupiah. Dan saat gaji Tuti mencapai 2 juta pun, ia masih bisa menabung lagi 100 ribu.

Berbeda dengan Tuti, apa yang dialami Budi berbeda jauh dengan Tuti. Dengan gaji yang lebih besar dari Tuti, Budi terlihat tidak pernah bisa menabung sama sekali. Bahkan belakangan, Budi tak bisa tenang tinggal di rumahnya karena setiap hari banyak penagih utang yang mencarinya. Nah, Anda pilih yang mana, menjadi seperti Tuti atau Budi?

Hindari 5 Kesalahan Dalam Mengelola Uang

Tips berikut ini merupakan resep ampuh dalam mengelola uang menurut seorang pengusaha sukses yang bernama Arli Kurnia. Seseorang yang pernah mengalami masalah hutang, jatuh bangun dalam berbisnis, dan akhirnya bisa bangkit kembali mendulang kesuksesan. Berikut ini adalah 5 hal yang wajib dihindari dalam mengelola keuangan:

1. Melibatkan Perasaaan Dalam Mengelola Uang

Kebanyakan orang terlalu melibatkan perasaan dalam mengelola uang. Saat uangnya sedikit ia menjadi sedih dan frustasi, kemudian saat memiliki banyak uang ia gembira luar biasa.

Karena memiliki uang banyak, ia menjadi sangat senang, namun cenderung berfoya-foya atau hura-hura. Contohnya yang saat ini sedang ramai diberitakan di media, tentang pencairan subsidi upah bagi karyawan swasta yang penghasilan per bulannya dibawah 5 juta rupiah.

Jika Anda kebetulan adalah penerima uang subsidi gaji yang besarnya 600 ribu rupiah tersebut, akan digunakan untuk apakah uang tersebut? Apakah untuk membeli kebutuhan pokok, berbelanja baju di mall, atau untuk berfoya-foya makan-makan bersama teman-teman atau tetangga sebelah rumah?

Nah, pesan saya, tolong jangan ikuti perasaan Anda dalam menggunakan uang. Perasaan yang datar menurut Mas Arli Kurnia sangat membantu kita dalam menghitung uang. Uang hanyalah sekedar angka. Ada sedikit bersyukurlah, dan ada banyak tetap tenang dalam membelanjakan uang Anda.

2. Tidak Melakukan Perencanaan Secara Rinci dan Matang

Ada pepatah yang mengatakan: "Gagal merencanakan sama artinya dengan merencanakan untuk gagal." Jika Anda tak pernah membuat perencanaan pengeluaran keuangan secara tertulis, rinci, detil, dan matang, maka uang Anda akan hilang entah kemana rimbanya.

Uang yang kita peroleh, entah itu setiap hari atau setiap bulan harus dibuat rencana pengeluarannya sesuai dengan rincian kebutuhan hidup Anda. Tentu saja kebutuhan primer seperti untuk membeli sembako menjadi salah satu daftar yang menjadi prioritas utama untuk Anda tulis.

Lalu, kalau uangnya nggak cukup bagaimana yah? Jawabannya lakukan penyesuaian dan utamakan kebutuhan pokok. Jangan dibiasakan membelanjakan uang untuk membeli sesuatu yang sebenarnya bisa Anda tunda untuk melakukannya.

3. Tidak Memisah-Misahkan Uang

Salah satu kesalahan dalam mengelola uang adalah tidak memisah-misahkan uang. Yang paling sering terjadi adalah mencampur uang yang dipegang, tidak dipisahkan sesuai sumbernya. Misalnya Anda seorang bendahara di kantor. Nah, tindakan yang sangat berbahaya adalah saat Anda mencampur uang pribadi dengan uang kantor.

Kemudian bisa juga contohnya sebagai berikut, Anda kebetulan mempunyai berbagai macam bisnis. Anda mencampuradukkan uang yang Anda hasilkan dari Bisnis A dengan Bisnis B dan C. Walaupun dalam menyimpan uang kita boleh menyatukannya, namun tetap harus ada catatan yang memisahkan bahwa uang dari Bisnis A sekian, Bisnis B sekian.

Permasalahan besar akan datang jika Anda tipe orang yang malas untuk melakukan pencatatan keuangan. Sehingga Anda lupa, berapa uang yang Anda pakai, berapa yang Anda masukkan. Karena itu lebih baik Anda memisah-misahkan uang tersebut agar Anda tidak mengalami kerepotan nantinya.

4. Tidak Pernah Melakukan Pencatatan Pengeluaran Uang

Sekecil apapu uang yang Anda habiskan harus direkam jejaknya. Tujuannya agar Anda dapat menghitung seberapa besar uang yang Anda pakai setiap bulannya. Termasuk juga pengeluaran-pengeluaran yang tidak terjadi setiap bulan seperti membayar pajak kendaraan bermotor, biaya perjalanan mudik ke kampung halaman, dan lain sebagainya.

Langkah yang bijak adalah dengan mengumpulkan struk belanja, kemudian lakukan rekapitulasi dari angka-angka yang tertera pada struk belanja atau pengeluaran uang. Anda dapat menggunakan semacam papan tulis kecil untuk menuliskan uang yang Anda habiskan. Atau menempelkan struk-struk belanja tersebut pada papan sterofom.

Anda analisis, apakah pengeluaran yang terjadi sudah sesuai dengan perencanaan? Jika Anda merencanakan untuk membeli sembako per bulannya adalah 800 ribu, kemudian pada kenyataannya Anda malah menghabiskan uang 900 ribu, maka hal ini perlu ditelusuri penyebabnya. Apakah karena kenaikan harga barang, atau memang ada barang-barang yang sebenarnya tidak perlu Anda beli masuk dalam pengeluaran.

5. Tidak Melakukan Evaluasi

Tujuan dari pengelolaan uang adalah untuk dievaluasi. Evaluasi ini untuk menemukan jawaban dari permasalahan-permasalahan yang Anda alami. Misalnya, Anda dan teman Anda kebetulan adalah karyawan di sebuah perusahaan dengan gaji yang sama, tinggal di perumahan yang sama, jumlah anak sama-sama dua misalnya. Namun, Anda temukan kenapa teman Anda bisa menabung, sementara Anda tidak.

Anda juga dapat membuat tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut. Contohnya, Anda sudah membuat budget untuk kebutuhan pangan dengan nominal 900 ribu, tapi dalam praktiknya ada tambahan sebesar 50 ribu rupiah. Anda bisa mendapatkan jawaban hal-hal apa yang bisa dilakukan agar pengeluaran untuk kebutuhan pangan bisa pas sesuai perencanaan.

Pada masa-masa awal melakukan pengelolaan uang memang tidak 100 persen Anda benar. Tapi, seiring berjalannya waktu, kebiasaan baik ini akan membawa Anda pada keadaan yang membuat Anda happy dan tidak frustasi lagi. Mau itu sebagai karyawan, ataupun sebagai pebisnis, intinya sama saja. Sama-sama harus melakukan pengelolaan uang dengan baik.

Dan terakhir, tak lupa untuk selalu saya bagikan pesan. Bahwa sebelum melakukan pengelolaan uang, selalu berdoa agar uang yang Anda peroleh membawa berkah dan kebaikan untuk sesama. Besar atau kecil, tapi uang yang berkah akan terasa nikmat membahagiakan. Tetap besyukur dan patuhi protokol kesehatan dimanapun Anda beraktifitas. Salam sukses selalu.

[Sumber : www.youtube.com]
Previous
Next Post »
0 Komentar