Kecelakaan Maut Di Bumiayu - Perlunya Pembenahan Sistem Transportasi

23.11
Salam sukses dan mulia!. Sobat sekalian yang selalu bersyukur dan berbahagia. Berita duka kembali terdengar hari Minggu, 20 Mei 2018. Sekitar pukul 16.30 WIB di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes - Jawa Tengah telah terjadi kecelakaan "maut" yang melibatkan sebuah truk tronton bermuatan gula pasir dan menabrak empat buah bangunan, belasan sepeda motor, dan sebuah mobil. 11 orang dikabarkan meninggal akibat kejadian naas ini.

Truk yang bergerak dari arah Purwokerto menuju Tegal ini diduga mengalami rem blong, sehingga sopir truk tidak dapat mengendalikan laju truk saat melintasi kondisi jalan raya di Bumiayu yang memang sedang sangat ramai mengingat banyak warga yang sedang "ngabuburit" menunggu waktu berbuka puasa.

Kejadian ini tentu sangat memukul para keluarga korban dan membuat masyarakat geram. Ini mengingat bukan kali pertamanya kecelakaan seperti ini terjadi. Masyarakat sering menyaksikan kejadian-kejadian seperti ini sebelumnya. Jalur Purwokerto - Buniayu - Tegal, merupakan jalur berliku dan menanjak / menurun yang sebenarnya sangat tidak cocok dilalui kendaraan super berat seperti truk bermuatan gula pasir tersebut. Jangankan truk, sepeda motor yang melintasi jalur ini pun harus ekstra hati-hati agar tetap selamat sampai tujuan.

Truk Tronton Bermuatan Gula Pasir

Agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, pemerintah Provinsi maupun Pusat mesti merubah sistem transportasi yang selama ini berjalan. Terutama berkaitan dengan pengiriman barang yang melebihi kapasitas / batas kelayakan kendaraan yang digunakan. Bisa saja dibuat aturan agar truk-truk super berat ini diperbolehkan melintas namun dengan menerapkan standar keselamatan lalu lintas. Saya membayangkan seandainya produk-produk sembako ini bisa dikirim menggunakan moda transportasi yang lebih aman (seperti kereta api), niscaya akan membantu kelancaran arus lalu lintas antar kota antar provinsi, terutama di Pulau Jawa.

Sayang seribu kali sayang, negara yang sebenarnya kaya akan sumber daya alam ini masih saja kesulitan membangun sarana dan prasarana transportasi. Saya jadi berpikir, seandainya dulu "VOC/Belanda" tidak membangun rel kereta di Jawa, akankah ada jalur kereta seperti yang kita gunakan sekarang? Lambat maupun cepat kita berharap, permasalahan seputar transportasi, lalu lintas cepat tertangani dan mendapatkan solusi yang terbaik. Sehingga masyarakat bisa merasa aman dan nyaman saat bepergian keluar kota. Salam sukses dan mulia!.
Previous
Next Post »

10 komentar

  1. itulah pak, realita transportasi, armada tidak layak jalan harusnya di stop oleh pihak terkait, tentunya untuk dibenahi agar layak jalan, damapak mengurangi lakalantas. Kadang juga ada armada yang waton penyak gas, dalih kejar jam dan setoran. Solo - Jogja - Klaten sama saja , sering terjadi lakalantas, paling tidak kita harus ekstra waspada saat melakukan perjalanan ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul. Pengawasan dan penerapan peraturan harus ketat. Kalau yang berkaitan dengan nyawa orang banyak memang harus tegas. Kasihan rakyat kecil yang jadi korban.

      Hapus
  2. Banyak Koruptor Mz bahkan sampai d tgkt rt

    BalasHapus
  3. semua harus bekerjasama untuk mengatasi hal ini mulai dari polisi, dephub dan masyarakat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat disayangkan Bang Abd Kadir Rusdi, tidak ada usaha sopir truk utk mengerem darurat.

      Hapus
  4. innalilahi wa inna ilaihi rojiun ya kang Doddy.. Ada lagi kecelakaan yang menelan banyak jiwa,, semoga kedepannya jangan lagi ada kecelakaan2 lagi.. harus lebih dicek lagi yaa.. itu truk kok bisa kebablasan rem nya blong yaa.. apa ga d cek dlu gtu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya teh Vika. Truk tsb juga terbukti membawa barang melebihi kapasitas muatan. Semoga tdk terulang lagi...

      Hapus
  5. Entah kenapa dr kemarin denger berita kecelakaan maut ini bikin hatiku sakit kang Dody.. Mesake supir truknya :( entahlah, salah pemerintah, perusahaannya atau siapa. Semoga yg meninggal khusnul khotimah, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Betul mbekayu Ella karena korbannya terbilang banyak. Kalau menurut saya supir itu hanya karyawan, jadi perusahaan lah yg mesti bertanggung jawab.

      Hapus