Puisi - Kereta Tiba Pukul 11.55

13.27

Puisi - Kereta Tiba Pukul 11.55

Dari sini aku mulai bercerita,
tentang kasih sayang yang mesti tergadaikan,
tentang mimpi-mimpi yang hampir saja usang...

Dari sini aku mulai bercerita,
tentang sebuah pertanyaan,
masihkah esok kan mampu kubelai,
guratan halus di pipinya?

Dari sini aku mulai bercerita,
tentang panas yang menyengat,
tentang wajah-wajah yang tak bersahabat,
tentang benang yang tipis antara peduli dan acuh...

Dari sini aku mulai bercerita,
tentang gadis cantik yang tergolek di ruang ICU,
tentang kekasih yang tak sudi lagi merindu...

Dari sini aku mulai bercerita,
tentang istana-istana mungil yang hilang,
tersapu oleh badai gengsi,
terguncang hebat oleh musim riba,
yang melanda hampir separuh wilayah desa...

Dari sini aku mulai bercerita,
tentang sampah-sampah yang asyik menari,
bersama air kali yang mengetuk paksa pintu rumah kita...

Dari sini aku mulai bercerita,
tentang harga sedetik nafas,
yang tak lebih mahal dari semangkok penuh bakso...

Dari sini aku mulai bercerita,
saat kereta tiba pukul 11.55....

[Jakarta; Jum'at, 28 September 2018; 13:26 WIB]

Puisi - Kereta Tiba Pukul 11.55
Previous
Next Post »

2 komentar

  1. kalau puisi itu harus ada pengulangan kata ya mz? dari sini aku mulai bercerita diulang terus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pada situasi tertentu sebaiknya begitu. Artinya penegasan tentang apa yg akan diceritakan. Juga krn setiap bait menggambarkan peristiwa yg berbeda. Isinya tentang cerita susah-sedihnya hidup dirantau.

      Hapus