Oh Ternyata Aku Tak Sendiri - Sahabatku Itu Seorang Blogger

21.07
Salam sukses dan mulia!. Sobat sekalian yang selalu bersyukur dan berbahagia. Saya ingat betul pada waktu pertama kali mengenal istilah blog maupun profesi blogger. Pada waktu itu saya dikenalkan oleh seorang teman kuliah yang terlebih dulu berkiprah di jagat bisnis online. Kami bertiga sering bertukar pikiran dan saling membantu agar pemahaman kami tentang blog ataupun bisnis online makin terasah.

Singkat kata namun panjang cerita, kami bertiga sama-sama memiliki blog dengan style dan tema sesuai selera masing-masing. Dan karena kami bertiga telah disibukkan dengan pekerjaan offline, saya melihat kedua teman kuliah tersebut sudah jarang aktif ngeblog lagi. Jadilah saya seorang diri membangun dan merawat blog.

Sayapun mulai menulis sebanyak mungkin artikel dan mendapatkan sobat-sobat baru, blogger energik dari berbagai penjuru tanah air. Sosok blogger-blogger yang tak mampu saya sebutkan namanya satu persatu itu telah memberi warna dalam merawat blog dan tentu saja memberikan semacam spirit untuk terus bertahan.

Kini spirit itu seperti mendapatkan suplai energi baru semenjak "kehadiran tak terduga" seorang sahabat yang kini ternyata sudah menjadi seorang blogger desa yang aktif dan produktif. Sahabat saya yang bernama M. Sukman Ibrahim asal Gumelar Banyumas itu seperti membangunkan "singa" yang sedang tidur.

Padahal dulu waktu aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, saya dan Sahabat Sukman tak pernah membayangkan ada sebuah dunia maya yang bisa menjadi "ladang amal" dan juga uang bagi penggiatnya. Dulu aktifitas kami terkait dengan membaca buku, berdiskusi, terlibat dalam acara sosial, dan berbagai aktifitas keorganisasian lainnya.

Oh...Ternyata, Dia Seorang Blogger Dari Desa

Meskipun demikian, dulu sebenarnya kami berdua sudah berkenalan dengan beberapa penerbit di Yogyakarta seperti Kanisius, LKiS, dan berbagai penerbit lokal lainnya. Artinya pemahaman kami berdua tentang media sudah terasah karena memang pernah terlibat juga di sebuah organisasi pers kampus.

Akhirnya kini saya seperti merasa tak sendiri lagi, ada makhluk Tuhan yang bertempat tinggal di desa sedang mengutak-atik blog-blog miliknya. Meskipun Sahabat saya itu hanya bisa mengandalkan internet "kantor kelurahan", namun semangatnya sangat tinggi untuk menekuni dunia online dan pernak-perniknya.

Dan sampai sekarang pun saya masih bingung, memikirkan "virus" semacam apa yang bisa menjangkiti pikiran Sahabat saya tersebut. Sampai ia begitu lekat dengan dunia blogging, bahkan dalam beberapa hal pengalamannya lebih baik dari saya.

Karena ternyata sudah banyak orang maupun instansi yang telah "memakai jasa" sahabat saya tersebut dalam pembuatan website dengan imbalan yang lebih dari sekedar cukup untuk membeli beberapa mangkok bakso dan beberapa gelas kopi hitam legit. Hemm...ternyata dunia tak selebar daun kelor dan tak sependek "celana kolor". Salam Olahraga!
Previous
Next Post »

14 komentar

  1. Haha...jadi malu sayah...

    Seperti halnya dua orang Kawanmu, aku pun sempat vakum lama ngeblog. Mungkin, dan ini bisa jadi, karena ceq dari google yang membuat diriku kembali semnagat ngeblog.

    Yang pasti, pertemuanku dengan mu setelah belasan tahun saling kehilangan jejak, yang membuatku kembali bersemangat. Apalagi, tak pernah sekalipun terbesit di kepala bahwa dikau juga sudah menjadi blogger yang luar biasa.

    Ah...iya. Apalah saya...hanya seorang pegawai desa yang tugasnya bikin kopi. Sambil sesekali belajar menulis untuk blog. Dan itu pun pakai internet kantor. Hihi...

    Yang paling penting saya kira, kita harus tetap belajar...terus belajar.

    Demikian, kira-kira...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...
      Kopi itu semangat kita. Sambil menuntun angan melintasi jejak-jejak masa lalu dan berusaha menembus "belenggu" masa depan. Mantap deh!👍

      Hapus
  2. pertemuan kembali yang mengesankan bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Bang, apalagi kami sama-sama kaget dan baru tahu kalau kami sama-sama blogger Indonesia yang sehat dan ceria...hehehe

      Hapus
  3. Pertemuan kembali dua sahabat yang mengharu biru ... terpisah sekian tahun 😓

    Semoga persahabatannya terus terjalin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bang Himawan. Salam sukses selalu.

      Hapus
  4. Boleh nangis gak ni Maz xixixi kalau jafi sinetron judulnya apaan yak? Saudara karna kOpi, atau bertemu kaRNA kopi hmmm..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...sama-sama suka kopi Kak Risna.

      Hapus
    2. Ooh gitu ya Mz.. kok di panggil kak sih? Kalau sama sama suka kopi ngikut aja... 😊

      Hapus
    3. Dipanggil Kak Risna biar saya tetap awet muda hehehe...

      Hapus
    4. Hahaha bukannya kalau cowok tu awet muda terus ya Mz, gak ngelahirin soalnya 😂

      Hapus
    5. Hehehe...lihat blog Kak Risna jadi awet muda dan semangat.

      Hapus
  5. Yang jelas, di dunia nyata, nggak bisa dilihat bedanya blogger dan bukan blogger. Karena blogger juga bervariasi (dari yang kucel dan nulis blog tentang travelling kere, sampai yang gayanya setara diva karena nulis blog mode) jadi bentuknya juga macam-macam. Tapi menemukan teman sehobi memang menyenangkan, sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup mba Dyah Yasmina, kebetulan sahabat saya itu dulu adalah "teman seperjuangan" waktu kami masih aktif di organisasi kemahasiswaan. Teringat pengalaman kopi segelas harus disruput rame-rame.

      Hapus