Puisi - Sebelum Kata "Kun" Terdengar
Tuhan...
Sesungguhnya aku merasa sedih,
tapi tak ingin kubercerita pada manusia,
meski terkadang mereka bisa membacanya,
lewat sebaris puisi yang aku tuliskan...
Tuhan...
Sejatinya aku merasa kesepian,
tapi tak ingin kuberharap pada makhluk-makhluk ciptaan-Mu,
meskipun akan selalu ada wajah-wajah yang menyapaku dengan ketulusan...
Tuhan...
Sebenarnya aku merasa lelah dan jenuh,
tapi tak ingin kuberkeluh kesah pada setiap yang bernyawa ataupun bergerak,
meskipun akan selalu hadir hamba-hambaMu yang penuh keikhlasan...
Aku hanya ingin berbisik lirih pada bumi,
di sepertiga malam yang hening nan dingin,
membawa tetes demi tetes yang Engkau titipkan pada kedua bola mataku,
hingga dapat "kurangkul dengan erat" keagungan-Mu,
hingga dapat "kucumbu dengan mesra" ridho dan ampunan-Mu...
Mula-mula kosong, letih, dan gelap,
namun kemudian berubah menjadi hangat dan bertenaga,
bahkan jauh-jauh hari sebelum kata "Kun" terdengar...
Semoga keselamatan dan kesejahteraan,
senantiasa tercurah,
kepada makhluk terbaik yang Engkau ciptakan: Muhammad.
Baca Juga : PUISI - AIR MATA SURGA
Baca Juga : PUISI - NAMAKU ADALAH JAKARTA
Baca Juga : GERIMIS MENJELANG SENJA
[Sukapura; Kamis, 14 Februari 2019; 23:49 WIB]
Puisi - Sebelum Kata "Kun" Terdengar
Gambar : pasberita.com
Tuhan...
Sesungguhnya aku merasa sedih,
tapi tak ingin kubercerita pada manusia,
meski terkadang mereka bisa membacanya,
lewat sebaris puisi yang aku tuliskan...
Tuhan...
Sejatinya aku merasa kesepian,
tapi tak ingin kuberharap pada makhluk-makhluk ciptaan-Mu,
meskipun akan selalu ada wajah-wajah yang menyapaku dengan ketulusan...
Tuhan...
Sebenarnya aku merasa lelah dan jenuh,
tapi tak ingin kuberkeluh kesah pada setiap yang bernyawa ataupun bergerak,
meskipun akan selalu hadir hamba-hambaMu yang penuh keikhlasan...
Aku hanya ingin berbisik lirih pada bumi,
di sepertiga malam yang hening nan dingin,
membawa tetes demi tetes yang Engkau titipkan pada kedua bola mataku,
hingga dapat "kurangkul dengan erat" keagungan-Mu,
hingga dapat "kucumbu dengan mesra" ridho dan ampunan-Mu...
Mula-mula kosong, letih, dan gelap,
namun kemudian berubah menjadi hangat dan bertenaga,
bahkan jauh-jauh hari sebelum kata "Kun" terdengar...
Semoga keselamatan dan kesejahteraan,
senantiasa tercurah,
kepada makhluk terbaik yang Engkau ciptakan: Muhammad.
Baca Juga : PUISI - AIR MATA SURGA
Baca Juga : PUISI - NAMAKU ADALAH JAKARTA
Baca Juga : GERIMIS MENJELANG SENJA
[Sukapura; Kamis, 14 Februari 2019; 23:49 WIB]
0 Komentar