Puja Syarma - Rantau Den Pajauah Terdengar Mantap Betul

23.40

Puja Syarma - Rantau Den Pajauah Terdengar Mantap Betul

Satu lagu daerah yang dinyanyikan oleh Puja Syarma, penyanyi asal Aceh yang membuat saya "kesengsem setengah matek" memang terdengar mantap. Meskipun lagu ini sudah pernah dibawakan oleh beberapa penyanyi sebelumnya, namun suara Puja Syarma kali ini membuat saya terngiang-ngiang.

Boleh dibilang saya paling seneng dan bahagia saat Dek Puja (karena kebetulan saya lebih tua...hehehehe) menyanyikan lagu-lagu daerah. Sayangnya saat saya searching di Youtube, hanya sedikit lagu daerah yang dinyanyikan Dek Puja yang cantik dan baik hati ini.

Puja Syarma - Rantau Den Pajauah
Puja Syarma - Rantau Den Pajauah

Memang ada banyak lagu-lagu bernuansa religi atau lagu India yang dinyanyikan Dek Puja ini yang bisa kita dengarkan melalui website Youtube. Akan tetapi, kalau menurut analisis pribadi saya mengatakan bahwa Puja Syarma lebih pas kalau menyanyikan lagu-lagu daerah di Pulau Sumatera.

Saya yang keturunan Jawa Tengah benar-benar menantikan launchingnya video Puja Syarma dengan lagu-lagu khas daerah. Yah, minimal lagu daerah Minang dan Aceh. Saya yakin jika lagu-lagu daerah tersebut banyak dibawakan Dek Puja Syarma, akan banyak orang tertarik dan menggemarinya. Ibaratnya seperti Mas Didi Kempot yang lengket dengan lagu-lagu Campursarinya.

Rantau Den Pajauah - Kisah Asmara Yang Sangat Menyedihkan

Kalau kita perhatikan lirik lagu Rantau Den Pajauah ini memang terdengar menyedihkan. Yang saya tangkap dari lagu ini adalah kisah berakhirnya hubungan asmara antara dua insan yang saling menyayangi. Yakni salah satu dari mereka harus ikhlas menerima saat dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Disitulah kisah cinta mereka telah berakhir dan akan menjadi kenangan.

Ditambah lagi dengan keadaan bahwa keduanya terpisahkan oleh ruang dan waktu. Karena salah seorang dari mereka harus hidup nan jauh disana untuk menjemput rezeki Illahi. Jika kita yang mengalami hal ini, kita pasti akan sangat sedih dan merana.

Bahwa harapan untuk bisa hidup bersama dan membangun istana kecil telah musnah "dirampas" sang waktu. Meskipun ini merupakan wujud kepatuhan seorang anak kepada orang tuanya, namun tetap menyisakan kepiluan yang mendalam.

Disinilah kita belajar bahwa cinta dan kasih sayang adalah hal berharga yang musti disyukuri dan dijaga dengan baik. Karena diluar sana, ribuan bahkan jutaan orang merindukan Cinta yang akan membawa pada kebahagiaan hakiki.

Inilah Lirik Lagu "Rantau Den Pajauah" Yang Dinyanyikan Puja Syarma

Berikut ini adalah lirik lagu Rantau Den Pajauah yang saya kutip dari website Youtube. Bagi Sobat yang bukan dari daerah Sumatera dan sekitarnya tentu akan mengalami sedikit kesulitan. Yah, sama seperti saya yang notabene orang Purwokerto, Jawa Tengah. Kalau untuk lagi Campusari saya pasti langsung mengerti arti dan maknanya.

<<< Lirik Dan Terjemahan Lagu Minang Rantau Den Pajauah >>>

Dek harato mangko den jauh, Nak taraso tawang den tampuah
Karena harta aku jauh. Biar terasa pengalaman ku tempuh.
Hujan paneh nan denai hadang, Coitu nasib si anak dagang
Hujan panas yg kuhadang, Seperti itu nasib sianak dagang

Uda sayang tolong dangakan, Lah suratan ditangguang badan
Uda sayang tolong dengarkan. Sudah suratan ditanggung badan.

Matohari nan denai hadang, Kandak rang tuo tak mungkin den lawan
Matahari yg kuhadang. Kehendak orang tua tidak mungkin ku lawan.

Babiduak mangko badayuang, Nak jaleh jo tapian.
Bersampan maka berdayung. Biar jelas dengan tepian.
Den duduak baok bamanuang, Nak jaleh jo parasaian.
Kududuk bawa bermenung, biar jelas dengan penderitaan.

Usah uda jadikan baban, Alah jodoh jo suratan.
Jangan Abang jadikan beban, Sudah jodoh dan suratan.

Aia mato lai den tahan, Kasiah ka uda tak ka mungkin hilang.
Air mata sungguh ku tahan, Kasih ku padamu takkan mungkin hilang.

Jauh..jauh rantau denai pajauh, Jalang...jalang indak ka denai jalang.
Jauh..jauh rantau ku perjauh. Kunjungi, kunjungi tak akan aku kunjungi.

Pulang..pulang lah uda denai sayang, Maafkanlah cinto nan lah tajalin.
Pulang..pulanglah Abangku sayang, Maafkanlah cinta yang telah terjalin.

Hemm...satu pertanyaan yang ingin saya sampaikan adalah...apakah si Uda ini akan rela menyaksikan kekasih hatinya bersanding dengan orang lain di kursi pelaminan? Atau jika hal ini terjadi dalam kehidupan Sobat, apa yang akan Sobat lakukan?

Bagaimanapun juga, dalam kehidupan ini terkadang kita harus mengikhlaskan hal-hal yang mungkin sangat kita cintai, sukai, atau sayangi. Karena kadang apa yang terjadi di masa yang akan datang tidak sesuai dengan impian kita selama ini.

Namun, jangan pernah berputus asa, InsyaAllah akan ada kebaikan yang akan kita dapatkan setelah kita membuktikan bahwa kita senantiasa ikhlas dan bersyukur. Dan maafkan sayang, karena "Uda" tak akan pulang sebelum bisa membeli rumah, mobil, dan memberangkatkan emak naik haji. Semoga "Adek" bahagia hidup bersama dengannya.
Previous
Next Post »

4 komentar

  1. Seperti yang sempat viral.. merantaulah biar kita tau mahalnya tiket pulang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...tiket pulang yang lumayan mahal memang menjadi seni tersendiri bagi para perantau.

      Hapus
  2. Saya langsung dibuatnya penasaran dan langsung ke channel youtubenya. Hidung mancungnya yang membuat saya lebih kesensem. Kalau dia masih gadis, maulah saya melamarnya. Sebelum direbut orang. Pastinya hati ini tidak akan rela. Biarlah, rumah dan mobil itu urusan belakang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...
      Masih gadis kok Sobat Djangkaru. Dek Puja juga masih kuliah di Jurusan Farmasi kalau nggak salah. Jadi, benar-benar bisa memberikan obat penawar rindu seorang pria...hehehe. Mantaplah!

      Hapus