Puisi - Selfi

09.46

Puisi - Selfi


Puisi - Selfi
Puisi - Selfi

Selfi kembali tersenyum,
merapikan mahkota terharum di desa,
menempel basah pada lesung pipitnya,
sebuah pesona yang memikat pemuda-pemuda desa...

Serombongan gadis belia datang,
bersama rindu yang tak sabar melepas sayapnya,
Ya benar!...
sepuluh tahun silam mereka adalah bidadari-bidadari mungil,
yang terpaksa mengotori kerudung pemberian emaknya,
dengan ingus yang menetes,
sambil terbata-bata melantunkan lafal a lif ba ta...

Hari ini ada yang berbeda,
sahabat yang dulu malu setiap bertatap mata dengan pria,
kini tampil modis,
centil,
dengan cekikik tawa yang memekak telinga...

Berkali-kali mereka memanggil namanya...
"Ayo...selfi dulu mumpung di desa!",
tapi tak satupun yang bergegas menyambangi kembang desa ini...
Aneh rasanya,
tak ada salam yang dulu menjadi ramuan wajib,
dan pantang tuk diabaikan...

Selfi semakin bingung dan heran,
bukan kabar berita yang mereka berikan,
tapi...mereka terus berkata:
"Ayo! selfi dulu guys..."

Baca Juga : PUISI - MOOD BOOSTER
Previous
Next Post »

4 komentar

  1. Apakaha gerangan isi hati sang penulis? Bertanya-tanya karena tidak paham.. kwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...saya yang nulis puisi saja bingung apakah maksud atau maknanya.

      Hapus
  2. Fenomena selfie sampai kadang lupa sedang berada 'di mana'

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup mba Tuteh. Itulah yang membuat si Selfi bingung dengan perilaku teman-temannya yang kini tinggal di kota....hehehe.

      Hapus