Puisi - Jiwa Belia

22.07

Puisi - Jiwa Belia


Puisi - Jiwa Belia
Puisi - Jiwa Belia

Wahai Jiwa Belia...
mari sejenak kita menari bersama secangkir kopi,
syukuri udara pagi yang meraba kegelisahanmu,
mematri setiap kehendak "liarmu",
lunturkan gejolak "hangat" yang menyayat semangat...

Wahai Jiwa Belia...
pernah kubercerita,
tentang Jakarta yang sedikit beringas di malam hari,
dan sedikit rakus di siang hari...

Yah,
kadang Jakarta berubah sangat arogan,
sampai-sampai ia lupa,
siapa teman,
siapa sahabat,
bahkan siapa keluarga,
tempat tumbuh dan kembangnya,
kualitas cinta dan kasih sayang terbaik...

Wahai Jiwa Belia...
ada masa lalu dan ada masa depan,
dan yang kan tersisa mungkin hanya sesaat saja...

Wahai Jiwa Belia...
tak ingin lagi kudengar,
kisah wajah dalam cengkeraman angkara,
diremuk sang waktu,
lebur dalam episode usang yang tak layak cetak...

Wahai Jiwa Belia,
apa yang engkau cari ?

[Sungai Bambu, 11 Desember 2015, 15:07 WIB]

Baca Juga : PUISI - MOOD BOOSTER
Baca Juga : PUISI - PUJANGGA MAYA
Baca Juga : PUISI - KISAH DIBALIK DUA POTONG PISANG
Previous
Next Post »
0 Komentar