Puisi - Mimpi Yang Sempurna

09.01

Puisi - Mimpi Yang Sempurna

Dulu ia sedikit centil dan amat lucu,
yang terbungkus mewah dalam bibir yang sumringah...

Dulu ia begitu gesit dan lincah,
senantiasa larut bersama gemerlap malam Ibukota...

Dan kini,
kulihat keteduhan dibalik tatapan panjangnya,
berusaha menahan pedih,
yang slama ini hadir dengan wajah manja-nya...

Puisi - Mimpi Yang Sempurna

Puisi - Mimpi Yang Sempurna

Ada kerinduan yang tak berujung pertemuan,
menantikan separuh belaian yang hilang,
semenjak 15 tahun yang silam...

Detik-detik itupun terasa mulai mendebarkan,
bersama cita dan cinta,
yang mulai membumbung tinggi ke langit ke tujuh...

Hari-hari itupun seakan menenggelamkan dirinya dalam kebimbangan,
sebuah pertarungan yang sengit,
antara harapan dan kepasrahan...

Dalam kemelut dan gelisah di sepertiga malam,
jiwa belia itupun berbisik lirih,
sembari menyeka bulir-bulir lembut,
yang mengalir bak mutiara di kedua pipinya...

Dan rembulan pun seolah tak ingin beranjak pergi,
setia membuai sang gadis dalam mimpi yang sempurna....

[Sungai Bambu, Jum'at, 26 Oktober 2018, 08:59]
Previous
Next Post »

8 komentar

  1. Karen dari sebuah mimpi bisa menjadi sebuah puisi indah...tak terasa bacanya tau tau sudah selesai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas Dwi Sugiarto. Saya saja yang bikin akhirnya melongo sendiri, memikirkan bagaimana bisa saya merangkai semua kalimat dlm puisi tsb.

      Hapus
  2. Hidup terus maju, terus bergerak dengan cepatnya. Semakin dewasa semakin tahu, bahwa kehidupan ini tidaklah seideal apa yang diimpikannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semakin dewasa, semakin mumet pastinya...hehehe

      Hapus
  3. liat judulnya mimpi yang sempurna jadi inget babang boril ya kang doddy huhuh sekarang makin keren aja nih bikin puisinya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ehemm, makasih teh Vika. Babang Boril wkwkwkwk

      Hapus
  4. Wah.. Mas dody bikin puisi nih, keren lho.👍
    Saya juga pengen bisa bikin puisi, tapi pasti bingung mau nulis apa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...saya juga masih belajar mba Astria. Pasti bisa kok. Tinggal menggabungkan imajinasi dan rasa.

      Hapus