Puisi - Lorong-Lorong Sempit

09.52
Puisi - Lorong-Lorong Sempit
(Gambar: teknologi.news.viva.co.id)

Puisi - Lorong-Lorong Sempit

Rentang kesabaranku akhir-akhir ini semakin menipis,
berlindung dibalik kenakalan sel tubuh majemuk,
menggiring anganku pada lorong-lorong yang sempit,
dan dengan lantang ia pun berkata:
"Ini sebenarnya bukan waktu yang tepat untuk menjemputmu Sayang..."

Lorong-lorong sempit itu tak semerah dulu lagi,
merasa risih dan resah,
akan penghuni-penghuni baru yang tak mengenal sopan santun,
dan dengan lantang ia pun berkata:
"Aku sudah tak tahan lagi dengan kezaliman ini!"

Lorong-lorong sempit itu kadang bergetar hebat,
membalas kalimat pada pagar berlubang,
berjabat mesra dengan sisa-sisa kenikmatan,
setelah usai mengakhiri tiga santapan terakhir bersama sang majikan,
dan dengan lantang ia pun berkata:
"Ingin sekali aku membencimu!"

Lorong-lorong yang sempit itu pun semakin gelap dan pengap,
meredup bersama sukma yang melayang jauh....

[Sungai Bambu, 30 Maret 2015, 10:39]

Baca Juga : SUKARAJA - MATAHARI TERSENYUM DIBALIK POHON MANGGA
Baca Juga : PUISI - MIMPI YANG SEMPURNA
Previous
Next Post »

17 komentar

  1. Wah kang dody semakin kedepan bikin puisi nya bagus sekali kang... nanti saya mau belajar bikin puisi ah biar makin pinter hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...selingan kalau sedang tak ada ide menulis artikel tema lainnya teh Vika.

      Hapus
  2. Puisinya semakin rumit dan ilmiah hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...namanya juga puisi Bang Sofyan. Campur aduk bikinnya.

      Hapus
  3. Walaupun mungkin bagi orang awam sebuah puisi tidak mudah dimengerti, namun sesungguhnya setiap kata, penggalan kalimat, tersusun berdasarkan kata hati penulisnya yang menjadi untaian kalimat sarat makna.. .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya yang menulis juga kadang sedikit bingung setelah membaca puisi ini beberapa tahun kemudian.

      Hapus
  4. kira kira apa maksudnya dari puisi diatas Mas ?, kok pikiran saya jadi ngk karuan, hahahah.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...apalagi saya yg bikin makin ga karuan.

      Hapus
    2. hahahah...... mudah2an kamarnya tidak jadi acak2an yach. :)

      Hapus
  5. Saya bacanya sambil membayangkan gerbang antara fana dan kekal ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap mba Tuteh. Memang maksud sebenarnya adalah ingin menceritakan kondisi saat "ajal" tiba dan tubuh seolah-olah tak rela untuk pergi. Hanya saja susunannya mungkin ada yang kurang pas. Harap maklum.

      Hapus
    2. Tubuh tak rela saat hrs ditinggal si nyawa...hehehe

      Hapus
  6. Makna yg dalam tentang lorong sempit nan pekat mas. 😀👍

    BalasHapus
  7. jemput singgah :) https://messarah.blogspot.com/2018/11/life-update-mese-occupato-busy-month.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap Sobat Lullabyssz. Saya akan singgah. Terima kasih.

      Hapus