Kuliah Sambil Bekerja - Mengapa Tidak?

22.32

Kuliah Sambil Bekerja, Mengapa Tidak?

Kuliah sambil bekerja, adalah sebuah pengalaman "manis" yang mungkin tidak semua orang akan mengalaminya.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang di salah satu episode hidupnya harus "menuntaskan" sejarah. Yah, bisa jadi hal ini merupakan "pengalaman pahit" yang mesti diterima dengan ikhlas.

Berat memang berat. Kuliah saat kita sudah memasuki usia produktif alias harus bekerja untuk menafkahi anggota keluarga yang kita sayangi.

Lika-Liku Kehidupan Sang Mahasiswa Abadi

Mahasiswa Abadi adalah julukan tenar bagi mahasiswa yang dalam kurun waktu tertentu tidak kunjung lulus dari masa studi yang seharusnya.

Entah karena "malas". Entah karena sibuk dengan aktifitas lainnya. Yang jelas kita tak boleh memandang remeh individu yang tak bisa menuntaskan masa studinya di kampus.

Toh pada akhirnya, garis kehidupan akan mengarahkan kita pada sebuah pencapaian. Dan pencapaian apapun itu mesti kita syukuri, jalani dengan semangat dan senyuman.

Julukan mahasiswa abadi pernah menghantui hari-hari saya belasan tahun silam. Dan waktu itu benar-benar membuat saya merasa kehilangan harapan.

Namun akhirnya, saya bisa mengobati "sedikit kegundahan di masa lalu" setelah dinyatakan lulus dari sebuah kampus di kota Purwokerto, Jawa Tengah. Meskipun belum sesempurna seperti yang diimpikan.

Kabar Dari Desa, Sahabatku Kembali Kuliah

Alhamdulillah. Saya sangat bahagia mendengar kabar dari sebuah desa di kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Sahabat lama saya memberikan informasi bahwa ia kini sudah mulai kembali kuliah di Universitas Terbuka.

Saya paham betul mengapa dulu sahabat saya tersebut tak bisa menyelesaikan masa studinya di sebuah universitas swasta bergengsi di kota Satria.

Jangankan untuk membayar uang kuliah. Untuk makan sehari-hari saja sering tak mencukupi. Sampai-sampai ia harus tinggal "nomaden" dari satu sekretariat (tempat berkumpul ekstrakurikuler kampus) ke sekretariat lainnya.

Sayapun pernah turut merasakan tinggal di gedung mungil tempat mahasiswa-mahasiswa beraktifitas sesuai minat dan bakatnya.

Ada yang memilih sebagai mahasiswa pecinta alam, teater, radio kampus, media mahasiswa, dan lain sebagainya.

Berjuta pengalaman tak terlupakan itu telah membentuk sosok diri saya dan sahabat saya saat ini. Semoga sahabat saya tersebut bisa sukses dan mampu menyelesaikan masa studinya.

Meskipun ia kini mempunyai tanggung jawab yang besar sebagai pamong desa.
Terus berjuang wahai Sahabat!. Dengan kekuatan doa dan impian, InsyaAllah semua akan berjalan lancar tanpa hambatan. Aamiin.

Kuliah Sambil Bekerja - Mengapa Tidak? (masbroh.id)
Previous
Next Post »

10 komentar

  1. Sama la parr time student..hurm very tough

    BalasHapus
    Balasan
    1. Of course yes Mba Munirah. That's very hard to do.

      Hapus
  2. Jiahhahaaaa....anjir...masuk blog papan atas lagi. Haha...
    Aniwe, makasih Bro atas doanya. Bukan apa-apa, sejarah memang guru yang berharga. Dan yang terpenting, saya masih punya hutang moral pendidikan kepada orang tua...

    Haha...salam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gkgkgkgk...belajar yang rajin yah, biar cepet brewokan...ckckckck

      Hapus
  3. Sebagai Mahasiswa Pengalaman dan skill juga hal yang perlu jadi prioritas juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup. Skill seringkali didapatkan dari kesalahan-kesalahan yang kita perbuat. Dari situ kita banyak belajar melakukan berbagai hal dengan benar dan sesuai prosedur kerja.

      Hapus
  4. Kalau bekerja sambil kuliah di Universitas Terbuka mungkin tidak terlalu banyak menyita waktu, hanya di waktu tertentu saja ada jadual bertemu dengan Dosen, tidak setiap hari.

    Saya sendiri pernah merasakan bagaimana beratnya bekerja sambil kuliah. Lulus SMU merantau ke Jakarta, selang dua atau tiga tahun kerja kemudian mengambil kuiah malam.

    Jam 05.30 berangkat kerja, sepulang kerja dilanjutkan kuliah dan kembali lagi ke tempat tinggal paling cepat jam 22.30. Makan sudah tidak teratur, tidur juga kurang. Saya rasakan sendiri badan sudah kayak sapu lidi, kurus dan hitam.

    Perjuangan yang benar-benar berat selama beberapa tahun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua itu menjadi pengalaman yang berharga Bang Hindro. Dan saya turut bahagia kini Bang Hindro sudah menjadi blogger hebat tanpa harus meninggalkan pekerjaan offline. Semoga sukses selalu.

      Hapus
  5. Pernah mengalami waktu di Hobart, tapi hanya part time job, pagi jam 6 kerja di room service di hotel selama 2 jam, trus jalan ke kampus yg kebetulan dekat, kuliah sampai sore. Malamnya jam 7 udh kerja di Chinese restaurant. Selama 2 dan kadang 3 jam. Tapi hanya beberapa hari dalam satu minggu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengalaman adalah guru terbaik. Dan kita mesti bersyukur akan semua hal yang dialami dalam hidup. Karena Tuhan percaya bahwa kita layak menjadi makhluk terbaik. Aamiin.

      Hapus