Senyuman Pilu Guru Honorer Di Bulan Ramadhan

15.19
Salam sukses dan mulia! Sobat sekalian yang selalu bersyukur dan berbahagia. Kabar dari dunia pendidikan kembali membuat kita prihatin. Sekitar 736 ribu guru honorer yang tersebar di seluruh Indonesia dipastikan tidak akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) maupun tunjangan lainnya.

Dalam PP No. 19 Tahun 2018 tentang Pemberian THR bagi PNS dan lain-lain, tidak menyebutkan adanya pemberian THR untuk guru honorer tahun ini. Padahal 736 ribu guru honorer rata-rata sudah mengabdi pada negara, turut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa yang sudah mereka laksanakan selama berpuluh-puluh tahun.

MEMBERI THR SAJA TIDAK MAMPU, APALAGI MENGANGKAT PEGAWAI BARU?
Sebagai warga masyarakat biasa saya pun berhak mempertanyakan apa alasan pemeritah tidak memberikan THR untuk guru honorer? Padahal jika selama ini kita jeli memperhatikan statemen pemerintah yang menyatakan "dananya ada, tinggal mau kerja atau tidak!" jelas bertolak belakang dengan kenyataan pahit yang harus dialami para guru honorer.

Jika memberi THR untuk 736 ribu guru honorer yang hanya sekali saja dalam satu tahun pemerintah tidak mampu untuk memberikan, lalu bagaimana bisa terjadi nanti pengangkatan pegawai baru. Atau dalam bahasa subyektif saya mengatakan, dengan kenyataan seperti ini saya meragukan "kemampuan" pemerintah dalam membuka sebanyak mungkin lapangan pekerjaan. Lha wong ngasih THR pengabdi negara yang sudah puluhan tahun bekerja saja ndak bisa kok?

Semoga rekan-rekan guru honorer selalu mendapatkan rezeki yang berlimpah meski bukan melewati pemerintah. Dan selalu diberi kesehatan dan berbagai kebahagiaan lainnya...Aamiin. Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu!.

Previous
Next Post »

2 komentar

  1. Ya allah sabar yang kang doddy..Emang guru honorer sering dikesampingkan yaa.. Padahal kasian banget sebagai guru itu banyak banget kerjaanyaa, pastinya seharusnya mendapatkan feed back atau gaji yang sesuai yaa.. Semogaaja pemerintahan kali ini bisa lebih memperhatika nasib guru2 di Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup...Semoga guru honorer mendapat perhatian lebih dari pemerintah teh Vika.

      Hapus