Teknologi Makin Canggih, Tapi Manusia Semakin Sulit Menjadi Manusia

12.03
Teknologi Makin Canggih, Tapi Manusia Makin Sulit Menjadi Manusia. Menurut saya kalimat tersebut sudah sangat mewakili keadaan zaman yang dipenuhi oleh geliat manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Teknologi menjadi hasil karya manusia yang sering dibangga-banggakan dan menjadi sumber utama kekayaan manusia modern. Dunia kini dihuni oleh insan-insan yang bergelimang harta akibat inovasi teknologi yang terus-menerus mereka lakukan. Dan kehadiran teknologi secara tak sadar telah membuat manusia terlena dalam sebuah peradaban, dimana tidak ada jarak antar ruang dan waktu, tidak ada dinding pemisah antara privasi dan kebebasan. Tak heran bila sebagian besar dari manusia modern sering bertanya-tanya dalam hatinya, sebenarnya kehidupan macam apakah yang sedang mereka jalani akhir-akhir ini?

TEKNOLOGI MEMANG MEMUDAHKAN, SEKALIGUS MEREPOTKAN
Kecanggihan teknologi telah terbukti sukses membantu pekerjaan sehari-hari manusia, meski kadang teknologi jua lah yang sering membuat "repot" manusia. Contohnya, manusia mungkin boleh bangga dengan kesuksesannya "menciptakan" kendaraan-kendaraan darat hebat yang bisa memberikan kenyamanan dan kemudahan sebagai alat transportasi unggulan sehari-hari. Namun, di lain sisi kemacetan lalu lintas dan polusi udara sudah lama pula menjadi "buah bibir" di seluruh penjuru dunia. Artinya di satu sisi manusia berhasil mewujudkan "kreasi teknologi", tapi di sisi yang lain manusia telah sukses pula "menciptakan" kemacetan lalu lintas dan memperparah polusi udara yang berdampak sangat tidak baik bagi kesehatan manusia.

Teknologi Makin Canggih, Tapi Manusia Makin Sulit Menjadi Manusia
Teknologi Makin Canggih, Tapi Manusia Makin Sulit Menjadi Manusia
Gambarpiensoluegorio.blogspot.co.id

Perangkat teknologi mobile yang sukses diproduksi secara besar-besaran juga membawa perubahan yang cukup signifikan bagi kehidupan manusia modern. Interaksi personal, intim, mesra, akrab, penuh kepedulian, kini telah berganti dengan interaksi "maya" yang seringkali mengabaikan aspek moral, privasi seseorang, sosial umat manusia. Kita pun dibuat terkejut dengan berita seorang lelaki yang menikahi boneka kesayangannya, ada juga yang menikahi gadget kesayangannya. Ini zaman apa namanya?


Dampak yang paling buruk dengan kehadiran teknologi dalam kehidupan manusia adalah retaknya hubungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai pasangan suami-isteri, sebagai karyawan dan pimpinan, atau konflik akar rumput yang melibatkan komunitas atau organisasi. Meminjam bahasa Sastra dan Psikologi, manusia modern makin sulit untuk merasakan cinta, menikmati cinta, dan menjadikan cinta sebagai dasar menjalin sebuah komitmen bersama.

INTERAKSI SOSIAL BERBASIS MATERI
Sebuah hubungan pun tidak lagi didasari oleh kepedulian dan kasih sayang, malah saat ini interaksi manusia dilakukan secara terpaksa karena motif materi. Seperti uang yang menjadi penentu kualitas hubungan manusia. Artinya interaksi yang seolah-olah terlihat rukun dan harmonis itu sebenarnya akan mudah rusak hanya karena hal-hal sepele dan remeh. Ada uang rumah tangga adem, ayem, dan tentrem. Tapi saat tak ada uang rumah tangga bagaikan "neraka yang tak kunjung padam". Padahal sesungguhnya hubungan rumah tangga itu harus didasari oleh kepedulian, kasih sayang, dan saling pengertian.

Saya mempunyai sebuah kesimpulan yang boleh Anda setujui atau tidak, bahwa dalam bahasa subyektif saya manusia kini telah makin sulit menjadi manusia. Karena apa yang telah dilakukan manusia dengan kreasi-kreasi canggihnya, telah meleburkan identitas dirinya sebagai manusia yang makin kabur dihempas badai waktu. Semoga bermanfaat dan salam olahraga!
Previous
Next Post »

2 komentar

  1. Pada dasarnya fungsi dari teknologi adalah memudahkan manusia melakukan suatu hal.
    terkait dengan "manusia kini telah makin sulit menjadi manusia", dengan semakin pesatnya teknologi dari waktu ke waktu g bisa di salahin juga sih.. mau tidak mau memang harus berkembang.

    yang perlu di upayakan, menekan hal-hal yg negatif dari sebuah teknologi. semoga banyak pakar teknologi yang fokus ke solusi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teknologinya mungkin nggak salah. Tapi memang manusia belum siap 100% menerapkannya dengan tepat. Apalagi nanti dengan diciptakannya robot pekerja, wah bisa-bisa pada nganggur nih manusia. Hehehe.

      Hapus