Peristiwa Bunuh Diri Di Grumbul Ciwarak, Desa Karanggintung - Banyumas

11.40
Peristiwa bunuh diri terjadi tidak jauh dari Sungai Pelus, di Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Seorang lelaki ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dan masih tergantung di sebuah pohon bersama dengan selembar "kain jarit" yang menutupi kepala sampai separuh tubuh korban.

Korban yang sudah berhasil diketahui identitasnya ini bernama Dartum yang beralamat di Grumbul Ciwarak RT. 03 RW. 03 Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Menurut saksi mata Bapak Nawireja (70 tahun), warga Grumbul Ciwarak RT. 03 RW. 03 Desa Karanggintung, mengatakan bahwa pada pukul 05.30 WIB dirinya pergi ke Sungai Pelus dan ketika sampai di TKP saksi melihat korban sudah tergantung di pohon, kemudian ia melaporkan kejadian tersebut Ketua RT, untuk diteruskan ke pihak Koramil, Polsek setempat.

Peristiwa Bunuh Diri Di Grumbul Ciwarak, Desa Karanggintung - Banyumas
Korban Bunuh Diri Di Desa Karanggintung - Banyumas

Babinsa, Polsek, Kasi Trantib dan Petugas Medis dari Puskesmas setempat segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hasil pemeriksaan medis dan olah TKP menyatakan bahwa korban meninggal dunia murni karena bunuh diri dan tidak ditemukan ada bekas luka. Sementara itu motif korban untuk melakukan gantung diri sampai saat ini masih dalam penyelidikan.

Kejadian seperti ini menambah daftar warga yang meninggal dunia karena kasus bunuh diri. Seperti dilansir dari Radar Banyumas pernah diberitakan tentang dua orang kakek warga Karanggintung dan Gandatapa, Sumbang yang ditemukan meninggal dunia karena gantung diri. Peristiwa tersebut terjadi dalam satu hari, yakni pada hari Kamis, tanggal 6 April 2017.

Dalam peristiwa tanggal 6 April 2017 terebut, menurut penyelidikan yang dilakukan aparat Kepolisian setempat menuturkan bahwa salah satu korban diduga frustasi dengan penyakit stroke dan lumpuh yang diderita oleh isterinya. Sakit tersebut sudah diderita sejak lama dan tidak kunjung sembuh.

Kita berharap kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali. Masyarakat dihimbau untuk selalu menjaga keharmonisan keluarga. Berbagai kasus bunuh diri banyak disebabkan suasana dalam keluarga yang tidak kondusif, kurang kepedulian, dan kurang menjaga tali silaturahmi. Masalah harus dihadapi dengan ikhlas dan sabar. Semoga Allah swt. menjauhkan kita dari hal-hal buruk dan senantiasa diberi kemudahan dalam menyelesaikan suatu urusan.
Previous
Next Post »

7 komentar

  1. "Masalah harus dihadapi dengan ikhlas dan sabar."

    Maunya sih seperti itu, Mas. Tapi kenyataannya sangat susah dilakukan.
    Susah bukan berarti tidak bisa. Iya, benar sekali. Tapi... Tidak usah pake tapi.

    Lho? Ini saya ngomong sama siapa ya?

    BalasHapus
  2. sekarang ini memang orang yang bunuh diri semakin banyak ya bang entah karena ekonomi atau ditinggal kekasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya ada tekanan hidup yang tidak bisa diterima dengan ikhlas dan sabar.

      Hapus
  3. motif korban bunuh diri masih dalam penyelidikan.. saya tunggu info berikutnya bang.. masih saya pantau..
    jangan sampai lah bunuh diri gara2 persoalan asmara...ckckck

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beritanya korban menderita penyakit menahun yang tak kunjung sembuh dan ini menyebabkan ia depresi berat. Ditambah dari hasil penyelidikan sementara pihak Kepolisian menyatakan korban juga nekat bunuh karena faktor ekonomi. Korban yang sehari-hari tinggal sendirian ini sedang dihimpit masalah ekonomi yang pelik.

      Hapus
    2. Hehehe...tapi asmara juga bisa bikin orang gelap mata. Banyak kasus kriminal disebabkan kecemburuan terhadap teman lawan jenis. Akhirnya mereka terbujuk juga oleh rayuan "setan".

      Hapus