Penurunan Tanah 7,5 Cm Per Tahun, Jakarta Berpotensi Tenggelam?

13.15
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melalui akun Instagram mengajak masyarakat kota Jakarta untuk beralih, dari kebiasaan menggunakan air tanah ke pemanfaatan air PAM untuk keperluan sehari-hari. Hal ini sebagai upaya untuk menghentikan terjadinya penurunan tanah di Jakarta beberapa tahun terakhir.

Rata-rata penurunan tanah Jakarta adalah sekitar 7,5 cm per tahun. Ini merupakan angka yang cukup mengkhawatirkan. Jika hal ini tidak segera diantisipasi maka kota Jakarta akan sangat rentan dengan bencana banjir, dan berbagai potensi bencana lainnya. Bukan tidak mungkin jika penurunan tanah sebesar itu terus bergerak signifikan, maka dalam beberapa puluh tahun ke depan Jakarta bisa berpotensi tenggelam. Terutama pada kawasan yang tanahnya paling rendah dan dekat dengan bibir pantai Teluk Jakarta.

Sosialisasi Pemanfaatan Air PAM. Gambar: Instagram @sandiuno

Dengan angka sebesar 7,5 cm per tahun, yang artinya dalam waktu 20 tahun ke depan akan mencapai 1,5 meter merupakan angka akumulasi penurunan tanah yang cukup besar. Karena itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi kepada warga Jakarta untuk tidak lagi menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Himbauan Bang Sandi tentu akan lebih baik lagi apabila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta benar-benar sudah memastikan kesiapan BUMD daerah yang menangani masalah air. Karena masih banyak warga Jakarta yang sudah menggunakan air PAM mengeluhkan kualitas air PAM yang buruk, air PAM yang sering tidak lancar di beberapa wilayah di DKI Jakarta.

Mengingat jumlah warga Jakarta yang sangat padat, kebutuhan akan air bersih juga sangat besar. Semoga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa melaksanakan program pencegahan penurunan tanah di Jakarta ini dengan baik dan tidak menimbulkan masalah baru.
Previous
Next Post »

8 komentar

  1. waduh, bahaya banget tuh. udah sering kena banjir msih merosot 7,5 cm tiap tahunnya. parah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup Sobat Rahman Kamal, potensi bencananya sangat mengkhawatirkan.

      Hapus
  2. Serem.
    Kalau tiap tahun terjadi penurunan tanah, bukan ngga mungkin Jakarta bisa amblas beneran.
    Udah posisinya di bawah, kurang resapan, sering datang banjir kiriman makin memperparah keadaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah-mudahan Pemrov DKI Jakarta bisa mencegah hal ini agar tidak membahayakan generasi yang akan datang.

      Hapus
  3. Waduh perlu antisipasi untuk pindah rumah dong mas, sebab kalau sudah 20 tahun mendatang, tambah parah tuch penurunan tanahnya.

    Yang jelas Banjir yang akan menerpa setiap tahun, Pindah Ke Sumatera Saja Mas, :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe...kalau saya sudah punya kota Tujuan. Purwokerto (Banyumas) tempat yang sejuk dan aman dari banjir.

      Hapus