Kisah Andika - Mencari Rezeki Halal Meski Memiliki Keterbatasan

23.26
Salam sukses dan mulia!. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi kisah perjuangan anak manusia melalui blog saya www.dodypurwanto.com, yang mudah-mudahan akan menginspirasi Anda untuk selalu memberikan dan melakukan hal-hal yang baik untuk kehidupan.

Adalah seorang lelaki bernama Andika Arisman (27 tahun) yang saat ini berprofesi sebagai driver ojek online dari Kota Makassar. Seperti dilansir kompas.com, Andika merupakan salah seorang peyandang disabilitas yang berjuang mencari rezeki yang halal untuk menafkahi keluarga. Ia sejak kecil sudah memiliki keterbatasan karena kaki dan tangan kanannya tidak berfungsi secara normal.


Sebelum menjadi driver ojek online, Andika pernah menjalani hari-harinya dengan mengamen. Selama 10 tahun ia menabung dari uang hasil mengamen. Kemudian uang tersebut ia gunakan untuk membeli sebuah sepeda motor dan dimodifikasi secara apik sehingga memilki tiga roda. Sepeda motor beroda tiga inilah yang digunakan Andika untuk mencari nafkah yang halal. Penghasilan berapapun selalu ia syukuri dan digunakan untuk hidup bersama istrinya disebuah kos-kosan kecil di Makassar.

Gambar: regional.kompas.com

Pengalaman "pahit" sering dialami Andika. Para pemesan layanan ojek online yang sudah sepakat memakai jasa Andika kedapatan sering membatalkan pesanan tersebut saat mengetahui bahwa Andikalah si driver yang akan mengantarkan mereka. Mereka tanpa tedeng aling-aling dengan teganya melakukan pembatalan tersebut. Meski batinnya sering merasa "pedih", Andika tetap sabar dan tekun menjalani profesi sebagai pengemudi ojek online.

Untuk Anda yang mungkin sudah pernah melakukan hal seperti ini kepada Andika, sadarilah bahwa apa yang telah Anda lakukan termasuk perbuatan yang tidak baik dan sangat disayangkan. Meskipun mungkin alasan keselamatan menjadi bahan pertimbangan untuk membatalkan pesanan, namun penolakan tersebut sama artinya dengan "mengingkari" kasih sayang Tuhan. Bukankah Andika juga makhluk Tuhan yang sama-sama berhak untuk mencari rezeki yang halal?


Saya rasa begini, seandainya Andika tidak memiliki kemampuan mengemudikan sepeda motor roda tiga miliknya dengan baik, tidak mungkin dong perusahaan ojek online memberikan lisensi kepada Andika dan diterima sebagai drivernya? Berarti kekhawatiran yang terlalu berlebihan telah menjadi alasan untuk menolak dalam melakukan kebaikan.

Para peyandang disabilitas adalah ciptaan Tuhan yang mestinya kita perlakukan sama. Seandainya saja saya ini adalah seorang pemilik perusahaan besar seperti Google (seandainya lho), maka saya akan memberi kesempatan kepada orang-orang seperti Andika untuk bekerja di perusahaan saya. Karena saya yakin ada banyak pekerjaan yang cocok untuk orang seperti Andika. Misalnya menjadi programmer, editor, pengawas di control center, dan berbagai jenis pekerjaan lainnya.

Saya pernah diberi suatu pelajaran berharga dari guru Agama saya waktu masih sekolah. Guru tersebut mengajarkan bahwa jika kita sering melakukan kebaikan kepada para peyandang disabilitas, kepada orang-orang yang tidak mampu secara ekonomi, orang-orang yang teraniaya, anak yatim, orang tua yang lemah, maka disaat itulah Tuhan akan mendatangkan beribu "keajaiban" dalam hidup kita.

Guru Agama saya tersebut menambahkan, bahwa pengertian "keajaiban" adalah kebaikan-kebaikan, kemudahan-kemudahan, pertolongan-pertolongan Tuhan yang datang tanpa disangka-sangka dan memberikan rasa nikmat atau kebahagiaan yang berlipat ganda. Artinya Tuhan akan memberikan segala sesuatu yang terbesit dalam hati dan pikiran kita melebihi apa yang kita minta lewat doa-doa yang kita panjatkan.

Oleh karena itu, dimanapun dan kapanpun kita bertemu dengan peyandang disabilitas seperti Andika Arisman si driver ojek online, sudah sepatutnya kita menghargai usaha dirinya untuk terus mencari rezeki yang halal. Karena beribu keajaiban akan datang pada orang / komunitas yang berbuat kebaikan kepada mereka yang "lemah". Semoga bermanfaat, dan salam sukses selalu!.
Previous
Next Post »

6 komentar

  1. semoga mata hati orang yang sering berbuat seperti itu terbuka bang dengan artikel ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga begitu Bang. Terima kasih atas kunjungannya.

      Hapus
  2. Sependapat dengan artikel ini.
    Kita sebagai manusia berbudi pekerti yang baik, tidak pantas membeda-bedakan siapapun,termasuk penyandang disabilitas.

    Kita semua ini dimata Tuhan sama dan sama-sama diciptakan Tuhan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya kadang merasa trenyuh melihat mereka yang memiliki keterbatasan dan terus berjuang di jalan yang halal. Sementara di lain sisi kita melihat juga ada banyak koruptor yang sehat dan gagah sering tampil di layar televisi. Tentu insan-insan yang berjuang di jalan yang halal inilah yang harus kita support.

      Hapus
  3. Duh saya suka sedih kang denger cerita tentang beliau. Semoga allah permudah urusan dan rezekinya ya. Dan tudak lupa juga kita selalu bersyukur atas apa yang sudah kita dapat ya kang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Iya terima kasih untuk doanya mba Vika, semoga kita selalu bersyukur dan gemar berbagi kebaikan.

      Hapus