Apa Yang Membuat Anda Menjadi Anda Nanti?

22.50
Ada orang yang mengatakan bahwa karakter atau tabiat seorang manusia sudah tergambar pada waktu ia masih kanak-kanak. Jika waktu kecil ia terlihat sangat agresif dan mendominasi anak-anak lainnya, maka ketika dewasa ia akan menjadi orang yang bisa mempengaruhi orang lain dan berpotensi menjadi pemimpin. Dan jika waktu kecil ia terlihat lemah dan pasrah, ketika dewasa cenderung menjadi sosok yang bergantung pada orang lain.

Pendapat seperti itu bisa dikatakan benar dan bisa juga salah. Apabila hal-hal yang membentuk diri manusia berlangsung biasa-biasa saja, bisa jadi pendapat diatas benar-benar tepat dan terjadi ketika manusia memasuki "masa" kedewasaannya. Ia hidup mengalir bagai air seperti orang-orang yang hidup di sekitarnya. Sekolah, kuliah, kerja, menikah, pensiun, dan berakhir pada episode kembalinya si manusia ini "kepangkuan" Ilahi.

Namun hal tak "masuk akal" pun bisa saja terjadi. Sejarah membuktikan cerita-cerita orang sukses yang berhasil meraih pencapaian hidup yang luar biasa, yang artinya orang-orang tersebut berbeda 180 derajat dengan tabiatnya waktu ia masih kanak-kanak. Dulu mungkin ia dikenal minderan dan pendiam, namun 10 atau 15 tahun kemudian tiba-tiba saja orang mengenal sebagai pembicara dan motivator terkenal di seluruh jagad benua.

Saat ditelusuri sepak terjang dan perjalanan hidupnya, barulah banyak orang mulai kagum dan menjadikan ia sebagai figur idola yang patut menjadi contoh, memberikan pembelajaran yang luar biasa untuk orang-orang di sekitarnya. Karena biasanya ada banyak usaha-usaha brilian yang sudah ia lakukan untuk merubah hidup menjadi lebih terasa hidup. Sesuatu yang terang menjadi semakin terang benderang.

APA YANG MEMBUAT ANDA MENJADI DIRI ANDA NANTI
Setidaknya ada 5 hal yang bisa membentuk jati diri manusia. Lima hal inilah yang membuat seorang individu akan "menjadi" berbeda dengan yang lainnya. Jika 5 hal tersebut terus ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya, maka semakin nyatalah diri seseorang akan terbentuk menjadi "seseorang" pula nantinya.

Pertama adalah KEYAKINAN. Keyakinan dapat diartikan sebagai hal-hal mendasar yang ia jadikan pedoman dalam mengarungi samudera kehidupan. Jika keyakinannya kokoh dan tak tergoyahkan, maka ia akan semakin mudah menjadi "diri" yang diimpikannya selama ini.

Kedua adalah ILMU YANG DIPELAJARI atau BUKU BACAAN yang akrab dengan kehidupan sehari-harinya. Orang yang "gemar" belajar tentang agama, maka ia akan menjadi orang yang hidup sesuai petunjuk dan arahan yang terdapat pada ajaran agamanya. Kemudian orang yang misalnya gemar membaca buku-buku motivasi, maka ia akan cenderung menjadi orang yang memiliki motivasi dan bisa memotivasi orang lain.

Yang ketiga adalah RELASI. Seseorang yang setiap saat selalu dekat dengan orang-orang hebat, maka ia artinya sedang menjadikan dirinya untuk menjadi hebat. Sementara orang yang mempunyai relasi dengan orang-orang "jahat", maka potensinya dirinya untuk terjerumus dalam "lumpur hitam" sangat besar dan susah sekali untuk berubah menjadi orang baik.

Hal keempat adalah CARA PANDANG atau CARA BERFIKIRNYA. Orang yang cara berfikirnya mengikuti cara berfikir orang-orang hebat, maka kelak ia akan menjadi makin percaya diri dalam mengatasi setiap permasalahan yang menimpa hidupnya. Sementara orang yang mengikuti cara berfikir pribadi-pribadi yang pesimis, maka ia akan menjadi orang yang selalu merasa kesulitan, merasa tak mampu mengatasi suatu persoalan atau melalui sebuah tantangan hidup.

Dan yang kelima adalah AKSI atau TINDAKAN-TINDAKANNYA. Tindakan manusia lahir dari dorongan dalam dirinya yang sangat kuat, yakni ketika ia telah meningkatkan kualitas dirinya secara bertahap namun pasti dan selalu sigap untuk segera melaksanakan segenap hal yang selalu dia anggap penting. Hal yang sepele pun tak akan ia lewatkan.

Seringkali tindakan-tindakan yang dilakukannya berlandaskan ketulusan untuk berbagi dan memberikan manfaat lebih untuk sesama. Ia tak perlu menunggu perintah atau mengikuti tren untuk melakukan sesuatu. Orang-orang yang sukses justru cenderung menciptakan tren atau kebiasaan baru yang positif.

BENANG MERAH dan HIKMAH YANG BISA DIAMBIL
Dari uraian tersebut kita bisa mengambil sebuah "benang merah" (ijo, kuning juga boleh lho!). Bahwa apa yang membuat diri Anda menjadi Anda suatu saat nanti adalah bisa diperhatikan dari keyakinan yang Anda bangun, ilmu yang Anda pelajari, dengan siapa Anda menjalin relasi, cara berfikir Anda, dan tindakan-tindakan nyata Anda.

Dan kabar baiknya adalah, semua manusia rata-rata diberi kesempatan yang sama oleh Tuhan untuk meningkatkan kualitas kelima hal tersebut. Anda, saya, dan manusia lainnya sama-sama diberi anugerah waktu 24 jam sehari. Kita sama-sama "dikehendaki" Tuhan untuk menunjukkan bahwa kita memang "makhluk terbaik" yang diciptakan-Nya. Jangan biarkan cicak-cicak di dinding "menertawakan" kemalasan dan kebodohan kita karena tak mengindahkan hal luar biasa ini. Manfaatkanlah anugerah ini dengan sebaik-baiknya, agar kelak kita menjadi insan-insan yang sukses dan mulia. Semoga bermanfaat dan salam olah raga!.

Salam Sukses dan Mulia!
Previous
Next Post »

4 komentar

  1. banyak ilmuwan terkenal yang waktu sekolah begonya bukan main bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...betul sekali Sobat Abd Kadir Rusdi. Beberapa tahun kemudian karya mereka diakui dunia.

      Hapus
  2. Seiring waktu dengan bertambahnya usia, karakter seseorang bisa berubah.
    Termasuk cerita jalan hidup.

    Mungkin itu yang disebut pepatah 'roda berputar' ya, mas ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul Bang Himawan. Dan memang hidup akan silih berganti, antara susah dan senang, antara baik dan buruk, dan sebagainya.

      Hapus