Alasan Mengapa Saya Jarang Memakai Facebook

21.50
Salam sukses dan mulia!. Sobat blogger dan rekan netizen sekalian, media sosial telah menjadi kebutuhan hidup manusia modern. Dulu sebelum Facebook ramai digunakan, pengguna internet telah akrab dengan situs Friendster yang cukup terkenal pada waktu itu. Seiring berjalannya waktu, Facebook perlahan-lahan mulai mendominasi dan kini memiliki jumlah pengguna sekitar 1.5 milyar di seluruh dunia.

Pada awal menggunakan Facebook terus terang saya merasakan keasyikan dan nyaman dengan media sosial milik Mark Zuckerberg ini. Namun, keadaan menjadi tidak nyaman ketika saya menyadari bahwa banyak anak-anak kecil setingkat pelajar SD yang dengan begitu bebasnya menggunakan Facebook. Disaat-saat itulah saya mulai jarang menggunakan Facebook.

Gambar: tribunnews.com

Ada beberapa hal yang membuat saya jarang memakai Facebook, diantaranya adalah:
1. Aksesnya Lambat / Lama Loadingnya.
Menggunakan Facebook baik melalui website resmi maupun dengan menginstall aplikasinya sama-sama memiliki kecepatan yang lama untuk membukanya. Ini tentu membuang-buang waktu. Baik di laptop maupun ponsel, membuka Facebook masih terbilang "lola" alias loadingnya lama.

2. Banyak Akun Facebook Milik Anak-Anak SD.
Bisa Sobat bayangin, ketika kita sedang serius-seriusnya membicarakan masalah bisnis atau pekerjaan, tiba-tiba ada anak kecil yang komentar "nyletuk" tidak jelas maksudnya. Hal ini tentu membuat pengguna dewasa menjadi risih. Walaupun bisa mendatangkan kunjungan pada blog dalam jumlah yang besar, jika informasinya campur aduk (karena ada anak kecil yang terlibat), saya tetap merasa tidak nyaman.

Apalagi di Indonesia, pengguna Facebook anak-anak bisa menggunggah konten-konten tidak sehat dengan leluasa. Sering terjadi, warga sekitar institusi pendidikan datang mengadu ke sekolah, akibat salah satu siswanya mengupload konten tidak sehat di Facebook dan mengganggap itu tanggung jawab sekolah. Lha sekolah kan bukan lembaga yang menangani "cyber crime" layaknya Kepolisian? Kok jadi dibawa-bawa yah? Hehehehe.

3. Ada Artikel Blogger Luar Negeri Yang Menuliskan Mengapa Ia Menutup Akun Facebook Miliknya.
Sebelum terdengar berita tentang "bocornya" data 50 juta pengguna Facebook, belum lama saya juga pernah membaca artikel yang ditulis blogger luar negeri yang isinya membahas kerawanan-kerawanan media sosial Facebook. Terutama masalah data-data pribadi yang bisa dengan mudah diakses oleh pihak ketiga.

Beberapa hal tersebutlah yang menjadi alasan saya jarang menggunakan media sosial Facebook. Kini, perhatian saya justru terfokus pada aplikasi media sosial milik Google, yakni Google Plus. Karena media sosial ini lebih banyak digunakan oleh orang-orang dewasa, sehingga postingan yang ditampilkan tidak membuat kita merasa risih.

Google Plus sejak dulu terkenal sangat ringan dan cepat. Apalagi bagi seorang blogger, Google Plus menjadi media sosial yang sangat powerful untuk mendukung aktifitas bisnis maupun berbagi informasi penting dan bermanfaat lainnya. Google Plus juga dapat menjadi "sumber trafik" yang sehat menuju blog kita. Bagaimana dengan Sobat? Salam Olahraga!
Previous
Next Post »

2 komentar

  1. Betul, Google Plus lebih berisikan artikel bermanfaat dan variatif.
    Jika diperhatikan,sosial media Facebook dipergunakan kebanyakan orang untuk tempat curhat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bang Himawan, kalau saja aksesnya kenceng pasti sering saya buka. Tapi lolanya itu yang bikin bete.

      Hapus