2 Bulan Menjelang Bulan Ramadhan, Saatnya Menabung Artikel Religi

16.36
Setiap tahun umat Muslim di seluruh dunia akan merasakan kebahagiaan luar biasa selama satu bulan lamanya, yakni saat tiba waktunya untuk menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan menjadi momen yang selalu dirindukan dan merupakan kesempatan emas untuk berbagi dan berbuat kebaikan agar dapat meraih kemuliaan dan keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Dampak Bulan Ramadhan pun dirasakan kebaikannya bagi para pedagang musiman yang mengais rezeki barokah di bulan seribu rahmat tersebut.

Apa kaitannya Bulan Ramadhan dengan seorang Blogger? Hemm...selamat jika Anda berhasil menebak pikiran saya (hehehehe...). Yah, tepat sekali Sobat dan rekan-rekan blogger sekalian. Pada saat Bulan Ramadhan biasanya umat Muslim memanfaatkan waktu menunggu berbuka puasa dengan aktifitas ibadah dan aktifitas positif lainnya. Begitu juga saat mereka membuka gadget kesayangan, maka yang akan dilakukan adalah membaca infromasi yang berkaitan dengan Bulan Ramadhan, ibadah, puasa, kebaikan, atau istilahnya mereka semua sedang sibuk mencari dan membaca artikel religi. Artikel religi bisa bertema general atau khusus yang sangat mendukung ibadah puasa yang sedang dijalani.

Masjid Agung Purwokerto - Jawa Tengah
Masjid Agung Purwokerto - Jawa Tengah
Gambar: ramadan.liputan6.com

Menurut saya, 2 bulan menjelang bulan suci, bagi blogger-blogger yang beragama Islam dapat menggunakan kesempatan ini untuk membuat blog atau menulis artikel bertema religi. Karena dengan mulai "menabung" artikel-artikel bertema keagamaan tersebut sejak dini, maka nanti pada saat bulan Ramadhan tiba artikel-artikel yang sudah dibuat tersebut akan terindex sempurna di mesin pencari seperti Google. Dan akhirnya artikel religi tersebut akan mendatangkan trafik dan juga pahala tentunya, bagi blogger yang menuliskannya.

Berdasarkan analisis saya mengatakan bahwa artikel-artikel bertema religi ini masih sangat terbatas jumlahnya. Belum banyak blogger yang menyasar tema ini dengan alasan seperti rasa ketakutan atau kekhawatiran bahwa ia akan salah atau menyesatkan umat. Namun semua itu bisa diatasi dengan cara menyertakan sumber-sumber yang otentik dan bisa dibuktikan keberadaannya jika ada pengunjung yang bertanya seputar artikel tersebut.
Sobat sekalian bisa menggunakan sumber-sumber seperti buku-buku, kitab-kitab, ataupun link video yang isinya sesuai dengan artikel yang Sobat tuliskan. Sehingga "keterbatasan" pada diri Sobat tidak menghalangi untuk berbagi kebaikan. Dan sampaikan kepada pembaca bahwa kita terbuka untuk koreksi atau saran dari pembaca. Sekian dari saya, salam sukses dan mulia!
Previous
Next Post »

2 komentar

  1. Sangat betul,,,, Tulisan terkait Ramadhan, telah mengingatkanku pada saat masih belajar berpuasa,,, ngabuburit bersepeda pancal, keliling satu desa menjadi keistiqomahanku dengan teman teman, tapi hal tersebut sudah tidak saya temui lagi dijaman sekarang,,,, sedih!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di desa saya juga seperti itu Mas Wafa, setelah pengajian Subuh orang-orang ramai berkeliling desa untuk jalan kaki.

      Hapus