Puisi - Angin Pantura
Angin Pantura benar-benar mendekapku,
begitu erat dan hikmat,
dan kali ini kami begitu terharu,
sampai-sampai membuat ranting-ranting menangis...trenyuh,
begitu erat dan hikmat,
dan kali ini kami begitu terharu,
sampai-sampai membuat ranting-ranting menangis...trenyuh,
Angin Pantura adalah sahabat lama,
yang slalu mengerti dan memahami,
tak peduli panas membakar hati,
tak peduli dingin merajam tulang...
yang slalu mengerti dan memahami,
tak peduli panas membakar hati,
tak peduli dingin merajam tulang...
Dan angin pantura tak pernah mengeluh,
tak pernah mau protes,
meski aku hanya menjumpainya sesaat....
Angin Pantura adalah satu-satunya "kekasih" yang mampu mengingatkanku,
akan makna bahagia dan cinta,
bahwa bahagia itu akan ada,
jika kita mau berdiri dari satu sisi,
kemudian beranjak ke sisi yang lainnya,
bahwa cinta itu akan ada,
bahwa cinta itu akan ada,
jika kita mau berbagi dan memberi...
Angin pantura...
angin pantura bukan sepoi-sepoi tapi anginnya agak kencang daripada angin lainnya
BalasHapusTergantung posisi kita dimana kalau naik motor ya anginnya semrabut, kalau didalam bis ya nggak kerasa anginnya...hehehe
Hapus