Sejuknya Taman Kota, Kini Mulai Hilang

15.07
Keberadaan taman kota terutama di kota-kota besar seperti Jakarta makin hari semakin sedikit jumlahnya. Taman kota yang dulunya menjadi tempat rekreasi bagi warga sekitar telah berubah menjadi bangunan-bangunan permanen yang dibuat tanpa memperhatikan keseimbangan lingkungan. Meski terbukti merusak lingkungan sekitar, pembangunan gedung-gedung dan pusat keramaian kota terus diijinkan oleh pemerintah setempat. Selain mengurangi daerah resapan air yang bisa memperparah ketika datang banjir, pembangunan infrastruktur yang mengabaikan keseimbangan alam ini juga menambah kemacetan di daerah perkotaan.

Tampaknya nilai ekonomi menjadi faktor utama dalam mengambil kebijakan. Tak peduli apakah kebijakan itu akan menyebabkan kerusakan lingkungan, menambah kemacetan disana-sini, yang terpenting rencana-rencana yang bisa mendatangkan uang lebih diutamakan meskipun melanggar undang-undang juga, yakni undang-undang tentang lingkungan. Tentu sebagai masyarakat biasa kita patut mempertanyakan, kenapa lahan-lahan yang seharusnya menjadi tempat tumbuh suburnya pepohonan, justru kini berganti rupa menjadi apartemen dan kawasan niaga lainnya?

Pohon-pohon yang terdapat di taman kota sebenarnya adalah sumber pasokan oksigen yang dapat menyehatkan warga kota. Semakin banyak taman yang dibuat dan dirawat dengan baik akan menambah kualitas hidup manusia perkotaan meningkat akibat tubuh yang selalu sehat. Udara disekitar taman pun menjadi lebih sejuk dan rindang.

Kesehatan tampaknya tidak lebih berharga daripada uang. Ini tentu pola pikir sempit dan hanya mau cari keuntungan untuk diri sendiri, yang penting generasi dirinya bisa berlimpah harta. Dan pada akhirnya nanti, generasi selanjutnya akan menghabiskan cost yang relatif mahal untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang semakin memburuk.

Sejuknya Taman Kota
Taman Kota, Keberadaannya Kini Kurang Diperhatikan

Jakarta sepertinya perlu belajar dari kota-kota lainnya seperti Bandung yang terkenal dengan aktivitas pembangunan taman kota yang begitu gencar dan program bagus tersebut didukung sepenuhnya oleh masyarakat yang mendambakan kota yang bersih dan nyaman. Sehingga pembangunan taman kota akan menjadi prioritas utama dibanding program pemerintah DKI Jakarta lainnya.

Kita berharap pemerintah harus tegas menetapkan bahwa 30 persen tanah di kota harus digunakan sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH), contohnya untuk membangun taman kota sebagai langkah strategis menghijaukan bumi Jakarta. Dengan demikian masyarakat Jakarta dapat menghirup udara kota yang lebih segar setiap hari. Maka kita akan melihat perubahan yang lebih baik dari kesehatan dan kebahagiaan hidup masyarakat kota Jakarta.
Previous
Next Post »

2 komentar