Puisi - Filosofi Angka 58

22.08
Puisi - Filosofi Angka 58

Dingin mulai meraba-raba tulang,
tatkala letih tak kuasa menahan senyum getirnya,
hanyutlah rasa dalam irama tasbih,
membungkus asa dalam kepasrahan...

Ada lukisan yang tak bisa terhapus,
terus menggema dalam sketsa-sketsa mungil,
berlomba-lomba mencari sarang mufakatnya...

Angka itu terus menggantung pada nyamuk-nyamuk yang menari,
seolah ingin mendominasi episode mimpi di penghujung pagi,
sampai terdengar lafal hamdalah...

58,
Aku baca dengan: lima delapan,
turut menggenang dalam sisa-sisa keheningan,
dan terkikis oleh bising teknologi...

58,
Lima dollar yang sangat berarti,
Delapan tahun mengukir jejak, menapak tradisi...

58,
Lima adalah singgasana milik Ayahanda,
Delapan adalah cahaya milik Ibunda...

[Sukapura, 12 Desember 2017 - 20:05 PM] 
Previous
Next Post »

6 komentar

  1. ternyata angka 58 ada artinya ya kang hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe, arti subyektif menurut penulis. Bisa jadi di masa yang akan datang puisi ini akan menjadi catatan sejarah.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Hahahaha, mantap. Bersaing dengan sang legenda 46.

      Hapus
  3. selamat malam...perkenalkan sy beni sy agen resmi pendaftaran paytren...info:http://clubpaytren.com

    BalasHapus