Masakan Lezat Itu Berasal Dari Pawon Simbah

23.03
Pawon merupakan tempat / alat memasak yang sangat unik dan menarik. Pawon atau tungku tempat memasak ini menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar utamanya, merupakan salah satu bagian utama pada dapur klasik yang ada di Indonesia. Pawon biasanya terdiri dari dua tungku (lubang) untuk meletakkan wajan, dandang, dan lainnya.

Meskipun Pawon memiliki pengertian sebagai dapur bagi orang Jawa pada umumnya, tetapi warga Banyumas, Jawa Tengah seringkali memisahkan istilah Pawon dengan Pedangan. Pawon itu berarti tungku atau seperti kompor yang bisa memanaskan / memasak makanan, sedangkan Pedangan merupakan ruangan dapur secara umum. Ada Pawon yang berada di dalam Pedangan, ada juga Pawon yang diletakkan di luar Pedangan, namun masih bersebelahan.

Memasak dengan menggunakan pawon terkenal menghasilkan makanan yang lezat. Dulu sewaktu simbah saya yang bernama Sulinah masih hidup, saya ingat beliau sering memasak dengan menggunakan pawon terutama saat membuatkan Sambel Tempe yang rasanya gurih dan lezat.

Ketika menonton acara masak-memasak yang dilakukan simbah Sulinah, yang saya lihat adalah simbah memasak terlihat biasa dan tampak enjoy seperti ibu-ibu yang sedang menyiapkan masakan untuk anggota keluarga. Malahan, cara memasak simbah cenderung semau sendiri, terlihat awut-awutan, tapi ketika sudah matang rasa masakan melebihi masakan yang dijual di restoran dan kafe-kafe dengan harga mahal, boleh dibilang rasanya lezat dan tiada duanya. Ibu saya pun tidak bisa menandingi cita rasa masakan buatan simbah.

Pawon Tempat Memasak Simbah
Pawon Tempat Memasak Simbah

Simbah biasanya tidak memiliki persediaan bahan makanan yang banyak, sehingga apabila saya meminta menu makanan tertentu maka saya wajib menyediakan bahan baku utama beserta bumbu yang paling banyak dibutuhkan untuk satu menu masakan tersebut. Misalnya, untuk membuat sambel tempe yang gurih dan legit, saya sediakan beberapa potong tempe dan segenggam cabai rawit untuk diserahkan ke simbah untuk diolah. Dan nantinya masakan tersebut akan kami bagi dua, separo untuk saya dan adik-adik saya, dan separonya lagi untuk Simbah Sulinah dan suaminya Simbah Saring Sudibyo.

Meski saat ini peralatan memasak telah berkembang menggunakan kompor gas, namun di daerah pedesaan atau pegunungan masih banyak keluarga yang menggunakan pawon dengan bahan bakar kayu untuk memasak. Alasan logisnya adalah masih tersedia banyak kayu bakar dan menggunakan pawon dapat memberikan kehangatan bagi penduduk yang tinggal di daerah pegunungan dengan suhu udara yang dingin dan sejuk.

Video Kenangan Bersama Simbah Sulinah

Saat melihat makanan sambel tempe, maka saya selalu teringat dengan almarhumah Simbah Sulinah. Beliau adalah figur seorang nenek yang baik hati, lucu, dan tidak pernah marah-marah kepada siapapun. Simbah sangat dekat dan menyayangi cucu-cucunya. Semoga Simbah tenang dan bahagia di alam sana. Dan kita sebagai anak cucu keturunannya bisa mewarisi sifat-sifat baik simbah agar kehidupan keluarga senantiasa tenteram dan damai.
Previous
Next Post »

14 komentar

  1. semua masakan ya berasal dari pawon bukan dari kamar mandi. Berasal dai kamr dapur hehe

    tapi memang menggunakal alat tradisional, makann rasanya lebih maknyus ketimbang kompor gas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...masakan dari pawon memang maknyuss.

      Hapus
  2. dulu waktu sya masih Sekolah di Yogya dan ikut Simbah pasti ikut ke Pawon buat nemenin masak. Apalagi dulu masih pake Kayu bakar nggak seperti skrg...

    BalasHapus
    Balasan
    1. beda kan mas eka hasil masakan tradisional dengan yang modern... kata beberapa orang tua dulu, mereka merasa nyaman aja kalau pake cara lama, kalau pake cara sekarang kata mereka kurang sedap.

      Hapus
    2. Rasanya lebih gurih dan fresh. Karena kayu bakar adalah api alami yang tidak berbau.

      Hapus
  3. beberapa kali saya ke jawa tempat keluarga istri saya, masaknya ya pake ginian mas. nasinya harum, gurih, dan lezat dibanding dengan nasi masak magicjar... trus kalau masak lauk yang ada kuahnya, masih pake tungku memanjang dgn sekat, jadi apinya gak kemana-mana. mana gampang juga kalau masak dengan cara ini, dan gak pake takut meledak dibanding pake gas elpiji

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting jangan lupa mematikan api, atau singkirkan benda yang mudah terbakar. Biasanya untuk mematikan api pada pawon butuh waktu lama sampai semua kayu menjadi abu. Masakan pawon memang lezat. Terima kasih sudah berkunjung sobat Mbah Dinan.

      Hapus
  4. Pawon = bueok = kitchin = kitchen = DAPUR :D

    BalasHapus
  5. Pawon = bueok = kitchin = kitchen = DAPUR :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe...thank you for dropping by, salam sukses selalu.

      Hapus
  6. Singgah baca entry. Satu ilmu yang menarik

    BalasHapus
  7. sayangnya saya udah g punya si embah lagi nih, baik dari ibu atau ayah..
    saya masih ingat pas masih SD, setiap pijitin si mbah saya di kasih uang 500 rupiah. duit segitu sudah bisa borong jajan waktu itu.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama saya juga. Sekarang mbah Kandung sudah berpulang ke Rahmatullah semua.

      Hapus