Kisah Bu Roinah - Memulung Demi Sesuap Nasi

15.52
Jakarta bak magnet yang menarik jutaan manusia untuk mendekati kota metropolitan ini. Orang desa sering membayangkan dan berasumsi bahwa adalah Jakarta kota yang indah dan ramah, Jakarta adalah kota yang simpati dengan semua orang dalam benak mereka. Tanpa terbesit pemikiran bahwa yang namanya kota besar, apalagi ini Ibukota tentu memberlakukan syarat yang cukup ketat yang berlaku bagi pendatang baru.

Karena itulah, tak sedikit orang yang frustasi ketika menghadapi kenyataan bahwa Jakarta tak seindah bayangan mereka waktu di desa. Jakarta benar-benar "kejam" bagi kaum urban yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta. Tanpa kerabat yang bisa ditumpangi untuk tinggal sementara waktu, tanpa skill yang mumpuni untuk melamar kerja, maka kita akan merasakan Jakarta yang begitu "acuh".

Kisah Bu Roinah - Memulung Demi Sesuap Nasi
Kisah Bu Roinah - Memulung Demi Sesuap Nasi

Ini adalah hasil wawancara singkat saya dengan seorang Ibu yang bernama Roinah. Hidup di Jakarta Utara dengan mencari sesuap nasi dan bekerja sebagai pemulung di kota ini memang terasa berat bagi Bu Roinah. Setiap hari ia harus mengumpulkan kemasan air mineral dan yang lainnya yang tergeletak di sepanjang jalanan kota Jakarta Utara. Dalam sebulan Bu Roinah dapat memperoleh uang sejumlah Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah). Jumlah yang sangat jauh dari standar hidup layak minimal untuk kota Jakarta.

Dengan penghasilan sejumlah itu ia gunakan untuk membayar kontrakan sebesar Rp. 200.000,- dan sisanya digunakan untuk makan seadanya. Bisa kita bayangkan hidup di ibu kota dengan uang sangat pas-pasan tentu terdengar sangat memprihatinkan. Dengan penghasilan Rp. 3.0000.000,- pun banyak warga Jakarta yang merasa sangat kesusahan dalam mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Apalagi selama tiga tahun merantau di Jakarta, Bu Roinah tinggal sendirian karena sejak tiga belas tahun yang silam suami wanita paruh baya asal Cirebon ini telah pergi ke pangkuan Ilahi. Sehingga Bu Roinah mau tidak mau harus melakukan apa saja yang halal untuk dapat bertahan hidup di kota Jakarta. Sesekali Bu Roinah diam sesaat, pada waktu saya bertanya tentang anak-anaknya yang tidak peduli dengan keberadaan dirinya. Bu Roinah berharap agar rezeki yang diperoleh bisa membawa berkah bagi kehidupannya. Semoga Allah swt. senantiasa memberikan kesehatan dan rezeki untuk perempuan seperti Bu Roinah ini.
Previous
Next Post »

4 komentar