The Power Of Kepepet - Ketika Dua Pilihan Menjadi Prioritas

21.06
Salam sukses dan mulia!. Pembaca sekalian yang selalu bersyukur dan berbahagia. Pada kesempatan yang baik ini saya ingin berbagi informasi yang semoga dapat memberikan motivasi kepada Anda semua. Dengan harapan informasi yang akan saya sampaikan melalui blog www.dodypurwanto.com ini membuat kita semua selalu ikhlas dan tawakal saat mengalami hal tidak menyenangkan dalam hidup.

BUAH JAMBU DAN SECANGKIR KOPI PANAS
Pembaca yang baik hati, suatu hari ada seorang pemuda yang memutuskan untuk mampir ke sebuah warung buah saat hujan deras mengguyur jalanan yang ia lewati menggunakan sepeda motor buntutnya. Pemuda tersebut seluruh tubuhnya basah kuyup dan membuat ia kedinginan. Ditambah lagi rasa lapar yang begitu memekik perutnya karena seharian ia belum makan.

Derasnya hujan membuat si pemuda tak bisa melihat dengan jelas. Sehingga ia tak menyadari bahwa yang ia dekati bukanlah sebuah warung makan, melainkan lapak seorang pedagang buah jambu yang juga menjual minuman. Tubuhnya yang menggigil memaksa si pemuda untuk segera memesan secangkir minuman kopi panas agar tubuhnya kembali hangat seperti semula.

Pemuda tersebut sesekali melirik ke sekitar warung dan ia tak melihat satupun makanan kecil yang disediakan pemilik warung. Padahal perutnya semakin perih karena seharian menahan lapar. Tanpa pikir panjang ia segera membeli setengah kilo buah jambu kepada pemilik warung buah tersebut.
Segera disantapnya buah jambu tersebut untuk mengobati rasa laparnya sampai habis semuanya. Walaupun ia sebenarnya tahu, bahwa buah jambu tak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan kopi panas.

Namun dalam keadaan kepepet, dua pilihan yang ada harus sama-sama menjadi prioritas bagi si pemuda. Karena jika ia hanya meminum kopi tentu perutnya akan semakin perih, dan jika hanya memakan buah jambu tanpa minum kopi panas, maka tubuhnya akan terus kedinginan.

KETIKA DUA PILIHAN MENJADI PRIORITAS
Pembaca yang baik hati jika suatu saat rumah Anda sudah mulai kebanjiran saat hujan deras mengguyur sebuah kota dimana Anda tinggal. Kemudian saat itu pula Anda sedang berada di kantor yang tengah sangat sibuk mengejar deadline pekerjaan.

Ada dua pilihan yang sama-sama sulit untuk Anda ambil, yakni Anda tetap bekerja padahal jam pulang kantor masih sangat lama. Atau Anda segera pulang ke rumah untuk menyelamatkan anggota keluarga Anda, karena rumah Anda kebetulan jauh dari tetangga maupun kerabat?

Pilihan pertama jelas resikonya sangat besar. Bisa jadi nyawa anggota keluarga akan menjadi taruhannya. Dan pilihan kedua pun juga memiliki resiko, yakni Anda akan dipecat karena saat itu perusahaan sedang kerepotan.

Kebetulan bos Anda adalah orang yang sangat keras pendiriannya. Anda paham bahwa bos Anda pasti akan marah dan juga memberhentikan Anda sebagai karyawan saat itu juga. Anda pun teringat saat dulu ada seorang teman sekantor yang dipecat karena mengantarkan isterinya yang sedang sakit untuk berobat.

APA YANG PALING BERHARGA DALAM HIDUP, ITULAH ALASAN TERBAIK UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN
Singkat cerita Anda tentu harus segera mengambil keputusan. Meskipun dua-duanya memberikan resiko, tetapi Anda harus tetap memilih salah satunya. Karena waktu terus berjalan, resiko besar pun semakin membuat Anda kepepet.

Saat dalam kondisi kepepet atau terdesak, maka hal utama yang mesti Anda jadikan bahan pertimbangan adalah seberapa berhargakah keputusan yang akan Anda ambil tersebut bagi Anda dalam jangka panjang.

Jika keluarga adalah hal terpenting dalam hidup Anda, maka segeralah pulang ke rumah dan Anda ikhlas, menerima jika keesokan harinya untuk sementara waktu sumber utama nafkah keluarga akan hilang. Namun jika Anda bersikukuh untuk tetap bekerja, maka kisah manis tentang Anda dengan keluarga akan segera tamat episodenya.

Dalam hidup kita sering mengalami hal-hal seperti cerita diatas. Artinya bahwa hidup akan melaui dua proses yang sama-sama berbobot. Di satu sisi Anda harus memperjuangkan impian Anda, namun di sisi yang lain Anda harus rela untuk mengorbankan hal-hal penting dalam hidup. Ikhlas dan tawakal adalah kunci untuk bisa bertahan. Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu!

Pilih Mana, Jambu Atau Kopi?
Previous
Next Post »

14 komentar

  1. inspirasi yang mantap, itulah kehidupan dimna kita sangat prlu bijak sekali dalam mengambil tindakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup...terima kasih Mas Wafa. Salam sukses selalu.

      Hapus
  2. Mantap,keluarga harus menjadi prioritas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Sobat. Tanpa keluarga kita hanyalah pengembara yang kesepian.

      Hapus
  3. harus siap berkorban demi keluarga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap Bang, keluarga adalah "surga kecil" manusia.

      Hapus
  4. Keren mas ceritanya.
    Emang dalam hidup kita harus mengutamakan keluarga.
    Keluarga untuk segalanya, hehehe.
    Kalo disuruh milih kopi atau jambu, saya pilih jambu mas.
    Enak kalo dibuat rujakan, hahaha :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...lama-lama jambunya habis inih buat rujakan.

      Hapus
  5. Keluarga Nomor 1, jadi saya pilih jambu merah berhubung saya suka sekali buat mas doddyy.. hehehehee..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...jambu enak buat dijadikan minuman jus.

      Hapus
  6. Emg kadang pilihan hidup sama2 berat ya.. Tp tetep kl taruhannya keluarga aku pilih keluarga bang.. Wkwk
    Btw aku lebih pilih jambunya drpd kopi😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...kalau saya pilih dua-duanya mba Ella.

      Hapus