Seikat pete mendekam di sudut ruangan,
berjejer apik bersama rempah-rempah yang lesu,
karna wanginya tergerus sang waktu....
berjejer apik bersama rempah-rempah yang lesu,
karna wanginya tergerus sang waktu....
Sesekali ia melirik manja,
dengan lekukan indah penuh pesona,
sambil berbisik lembut,
isyaratkan kerinduan yang tak terbendung....
dengan lekukan indah penuh pesona,
sambil berbisik lembut,
isyaratkan kerinduan yang tak terbendung....
Meski ia hanya bisa termangu,
menanti pagi di hari nan penuh berkah,
namun rona wajahnya begitu menggoda....
menanti pagi di hari nan penuh berkah,
namun rona wajahnya begitu menggoda....
Seikat pete tak pernah lelah mendulang asa,
akan tetap setia menunggu cintanya,
karena ia tahu,
bahwa sang pujaan hati,
tak pernah sejentikpun mengingkari janjinya....
akan tetap setia menunggu cintanya,
karena ia tahu,
bahwa sang pujaan hati,
tak pernah sejentikpun mengingkari janjinya....
[Sukapura; Kamis, 22 Maret 2018; 22:28 WIB]
Puisi - Cinta Dalam Seikat Pete
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus