Pro Kontra Rencana Pengadaan Lift Di Rumah Dinas Anies Baswedan

11.05
Setelah melewati masa 100 hari pertama kepemimpinan Anies Baswedan - Sandiaga Uno di DKI Jakarta, keduanya selalu mendapatkan sorotan tajam dari berbagai media dan pihak. Apalagi kalau kita melihat dan membaca informasi yang datang dari "kubu" yang bukan merupakan pendukung Anies-Sandi saat pemilihan gubernur tahun lalu, berita-berita negatif selalu dilontarkan untuk mengkritik Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta saat ini. Dari mulai soal kebijakan pengadaan hunian DP nol persen, penataan kawasan bisnis Tanah Abang, diperbolehkannya becak untuk beroperasi di wilayah perkampungan, dan sampai pengadaan lift di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta yang direncanakan akan menghabiskan biaya sekitar Rp. 750.000.000,-.

Anggaran pengadaan lift sebesar tujuh ratus lima puluh juta rupiah ini mendapat protes keras dari DPRD DKI Jakarta. DPRD DKI protes karena tiba-tiba saja ada pengadaan elevator (lift) untuk rumah dinas. Dan rumah dinas yang berada di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat tersebut hanya terdiri dari dua lantai. Pihak DPRD juga mengungkapkan bahwa anggaran tersebut tiba-tiba muncul. Saat pembahasan rapat Badan Anggaran, tidak ada anggaran sebesar Rp 750.000.000,- tersebut.

Pro Kontra Rencana Pengadaan Lift
Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Gambar: wowkeren.com

Protes Ketua DPRD DKI Jakarta pada anggaran lift ini kemudian di respon secara baik oleh Kepala Bidang Gedung Pemerintah Daerah Dinas Cipta Karya, Pandita. Ia pun mengatakan bahwa anggaran sejumlah itu ditujukan untuk membangun lift bagi pengunjung difabel yang datang ke rumah dinas. Sehingga nantinya siapapun bisa datang sowan ke rumah dinas Gubernur, meskipun memiliki keterbatasan fisik.

Untuk saat ini rehab rumah dinas gubernur yang dianggarkan sebesar 2.43 milyar rupiah masih dalam tahap perencanaan, sekarang sedang dibahas Sekda DKI bersama dengan unsur-unsur lainnya. Karena ini masih usulan, maka ada kemungkinan bisa dilaksanakan atau tidak.

Sementara itu Anies Baswedan seperti dilansir dari kompas.com mengaku tidak mengetahui perihal anggaran pengadaan lift untuk rumah dinas Gubernur DKI Jakarta yang berada di kawasan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat. Anies mengatakan baru mendengar hal itu dari sejumlah pemberitaan. Dia kemudian memanggil Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah untuk menjelaskan hal tersebut dan ia mengatakan akan membatalkan rencana renovasi rumah dinas, serta meminta anggaran ini untuk dihapus di APBD Perubahan. 

Sebagai warga DKI Jakarta, kita tentu berharap agar Pak Gubernur Anies Baswedan bisa melaksanakan program-program kerjanya dengan baik, tidak molor waktu pelaksanaannya. Kita warga DKI Jakarta sudah sepatutnya menyadari bahwa Gubernur DKI Jakarta telah menunjukkan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil sebesar mungkin meng-cover kepentingan wong cilik yang membutuhkan support dan bantuan dari pemerintah DKI Jakarta, meskipun terkadang akan menuai pro dan kontra dari masyarakat.

Sumber:
  • https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00192760.html
  • http://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/25/07252361/kisruh-pengadaan-lift-di-rumah-dinas-gubernur-dki
Previous
Next Post »

2 komentar

  1. wah hebatnya
    rumah dinas saja diberi lift segala

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Bang, tapi itu mau dibatalin sama Pak Anies Baswedan.

      Hapus