Saat pekan liburan akhir tahun 2017 saya sempatkan untuk jalan-jalan ke kota Magelang, Jawa Tengah untuk menikmati keindahan dan kemegahan salah satu keajaiban dunia, yakni menyambangi destinasi wisata Candi Borobudur. Kebetulan si kecil Dana dan Nadira belum pernah mengunjungi Candi Borobudur ini.
Perjalanan kami awali dengan mengunjungi keluarga dari ibu yang tinggal di Kutoarjo, Jawa Tengah. Kami bertamu ke beberapa rumah kerabat di Purworejo dan berziarah ke makam simbah, pade yang terletak di tempat pemakaman umum Desa Grantung.
Jum'at siang, selepas Salat Jum'at, perjalanan ke destinasi wisata Candi Borobudur kami tempuh selama satu setengah jam dari kota Purworejo. Sebelum memasuki kawasan wisata candi, beberapa orang calo tempat penginapan menawarkan jasa guide untuk mencari penginapan yang sesuai selera kami. Taget utama kami adalah hotel atau resort yang memiliki kolam renang yang memadai, karena Dana dan Nadira hobi sekali berenang.
Kolam Renang Di Shankara Borobudur
Shankara Borobudur menjadi pilihan bagi kami untuk menginap selama semalam. Kamar tipe Flamboyan dan Kamboja dengan tarif di kisaran 1 juta per malam akhirnya menjadi pilihan mengingat waktu sudah semakin sore.
Fasilitas kolam renang di Shankara Borobudur sangat disukai anak-anak karena airnya yang hangat, dan dipasang kaca transparan tebal sebagai pembatas agar anak-anak tidak kebablasan berenang di kolam untuk dewasa.
Barulah kemudian pada keesokan harinya Dana dan Nadira bisa menginjakkan kakinya di tempat bersejarah yang dimiliki Indonesia. Dana dan Nadira tampak sangat antusias menaiki anak tangga Candi Borobudur sampai ke puncak alias bagian teratas yang diperbolehkan untuk dikunjungi wisatawan. Beberapa wisatawan mancanegara sesekali melintas di depan kami. Sabtu, 30 Desember 2017, Candi Borobudur terlihat sangat ramai, karena bertepatan dengan hari libur tahun baru 2018.
0 Komentar