Menjadi Masyarakat Yang Sadar Bencana

09.39
Kondisi cuaca yang sangat ekstrim di beberapa wilayah Indonesia akhir-akhir ini hendaklah menjadi pembelajaran yang berharga bagi masyarakat agar siap menghadapi segala macam resiko yang timbul akibat bencana alam. Bencana alam merupakan salah satu bentuk "Kuasa" Ilahi yang tak bisa dihindari.

Seperti yang terjadi pada tahun 2016, bencana banjir dan tanah longsor sudah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Dari Garut, Cilacap, Bojonegoro, dan wilayah Nusantara lainnya dilanda bencana banjir dan tanah longsor yang telah banyak memakan korban. BNPB menyatakan bahwa di Indonesia ada sekitar 60 juta penduduk yang tinggal di daerah rawan banjir dan ada sekitar 40 juta penduduk yang tinggal di daerah rawan longsor.

Kemudian, di tahun 2017 ini kita sudah mendengar kabar berita yang mengangkat topik seputar bencana alam yang terjadi di sebagian besar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari bencana tanah lonsor, banjir, sampai bencana angin topan dan angin puting beliung. Beberapa rekaman video amatir menayangkan betapa dahsyatnya bencana-bencana yang selama ini terjadi.

Diperkirakan bulan Januari adalah puncak musim hujan. Karena itu, bagi Anda yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor agar selalu waspada. Mulai memindahkan barang-barang serta surat berharga adalah tindakan kecil yang dapat mempermudah kita ketika bencana tak dapat dihindari.

Peristiwa-peristiwa alam tersebut wajib diambil hikmahnya. Bahwa sehebat apapun manusia, secanggih apapun teknologi yang dimiliki suatu negara, terbukti tidak pernah sanggup mengatasi dampak bencana secara cepat, efektif, sehingga dapat meminimalisir banyaknya korban. Manusia lebih sering kewalahan menghadapi setiap bencana yang melanda.

Menjadi masyarakat yang sadar bencana bukan hanya kesiapan secara mental dan material saja. Namun, yang sering dilupakan oleh manusia zaman sekarang adalah kesadaran bahwa setiap bencana yang terjadi merupakan kehendak dan kuasa Allah swt. Bencana tersebut bukanlah kejadian alam biasa.

Banjir Melumpuhkan Jalur Transportasi
Banjir Melumpuhkan Jalur Transportasi 

Bencana dalam kacamata agama sering dimaknai sebagai ujian, azab, yang diturunkan ke dunia sebagai akibat kumulatif dari perilaku sehari-hari manusia. Jika di suatu negeri, masyarakatnya menjunjung tinggi nilai-nilai agama, kemudian menjalankan perintah Allah swt. dan menjauhi segala hal yang dilarang untuk dikerjakan, niscaya semua itu dapat menghindarkan kita dari berbagai bencana.

Janganlah kita menjadi sombong dengan kemajuan teknologi yang telah kita raih, kemampuan kita dalam menciptakan banyak produk canggih, seolah-olah semua karya tersebut menjadi yang paling utama dan telah membuat manusia lupa akan Tuhannya. Apa yang dulu dengan jelas dan tegas dilarang untuk dilakukan, kini dengan begitu santainya manusia melakukan berbagai macam bentuk kejahatan / kedzaliman di muka bumi. Agama dijadikan bahan candaan dan guyonan. Manusia telah benar-benar lupa bahwa bencana adalah Kuasa Ilahi yang sejatinya bermakna teguran alias peringatan.
Previous
Next Post »
0 Komentar