Sisi Lain Ibukota, Sungaimu Tak Lagi Jernih

22.10

Sungai merupakan keajaiban alam ciptaan Tuhan yang hadir dan ada untuk mensuport kesinambungan kehidupan manusia yang mutlak membutuhkan air agar manusia dapat terus memperlihatkan bentuk nikmat berupa badan yang sehat dan bugar. Pikiran yang fresh dan akan kembali fresh meski mendapat tekanan yang merongrong kesabaran hatinya.

Sewaktu saya masih duduk dibangku sekolah tingkat SD, saat istirahat atau pulang sekolah, saya dan teman-teman sekelas dengan penuh riang dan gembira dapat menikmati segarnya mandi di sungai sepuas-puasnya. Air sungai yang mengalir lancar dan kejernihan yang membuat diri kita takjub, selalu berulang saban harinya. Alam begitu mempesona dan memang luar biasa indah.

Namun, hal itu kini tinggal menjadi kenangan yang tak mungkin bisa dilepaskan. Kini sungai-sungai di desa sudah tidak lagi jernih, dan airnya pun tidak selancar dan sederas dulu. Tampak bebatuan yang dulu hanya terlihat menonjol tipis, yang terlihat kini adalah bebatuan besar yang seringkali kering karena saking lamanya tak tersentuh oleh air.

Apalagi di kota besar seperti Jakarta yang merupakan Ibukota negara. Sungai-sungai di Jakarta terlihat kotor, penuh dengan tanaman "teratai sampah", bahkan banyak sungai yang warna airnya berubah menjadi sangat hitam akibat limbah pabrik yang langsung dibuang ke sungai tanpa melalui proses penjernihan sesuai aturan tentang lingkungan yang berlaku.

Sudah penuh sesak dengan sampah dan limbah, ditambah lagi dengan perilaku air sungai yang nampak enggan untuk bergerak mengalir dan menjadikannya bersih dan menawan. Sedikit banyak kondisi sungai yang ada di Jakarta berpengaruh tidak baik bagi kesehatan warga yang tinggal dekat dengan sungai tersebut. Akankah sungai-sungai di Jakarta kembali pada fungsi normalnya? Akankah air sungai di Jakarta kembali jernih dan tetap mengalir dengan lancar?

Previous
Next Post »

2 komentar

  1. akibat buang sampah sembarangan salah satu penyebabnya.
    Limbah pabrik juga memberikan andil betapa sungai menjadi tak terlihat jernih lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya..itulah manusia, merusak lingkungan tempat tinggalnya sendiri.

      Hapus